Pasca berubah dari TokoBagus.com, bagaimana perkembangan OLX kini?
Techno.id - Dahulu, pelaku iklan baris online di Indonesia cukup banyak. Nama besar di bisnis ini antara lain Tokobagus.com dan Berniaga.com. Namun kemudian peta bisnis ini berubah, sejak Tokobagus.com namanya diganti menjadi OLX Indonesia pada Mei 2014. Selang satu tahun, OLX Indonesia mengakuisisi Berniaga.com, yang kemudian dimerger menjadi OLX Indonesia.
Praktis saat ini bisnis iklan baris online di Indonesia dikuasai oleh OLX Indonesia. Memang ada pelaku lain, seperti Jualo.com, tapi statusnya masih benar-benar baru atau startup, sehingga masih sulit bersaing dengan OLX yang sudah eksis sejak 2005 di Indonesia.
Untuk mengetahui bisnis OLX Indonesia terkini, terutama pasca-Tokobagus.com dan setelah melakukan merger dengan Berniaga.com, M Syakur Usman dan Imam Buhori dari KapanLagi Network (KLN) mewawancarai Daniel Tumiwa, Chief Executive Officer OLX Indonesia di kantornya, beberapa waktu lalu. Ini petikannya:
Bagaimana update usaha OLX Indonesia saat ini?
Perkembangannya sangat bagus. Setahun lalu, kami sudah keluar dari proses merger dengan Berniaga.com. Sebelum itu, selama 4 tahun penuh, kami tidak ada ruang untuk membangun bisnis yang baik dan menyampaikan brand dan value-value OLX yang diinginkan, karena saat itu kami fokus mengalahkan pesaing.
Sejak tahun lalu, kami masuk ke babak berikutnya, pascamerger, yakni satu OLX dan pemain iklan baris cuma satu di Indonesia. Kami bisa menyampaikan visi dan purpose OLX Indonesia, yakni menciptakan transaksi win-win untuk memperbaiki kehidupan bangsa Indonesia. Sejak itu, dengan angle yang baik dan market baik, pertumbuhan kami juga bagus.
Selama 2015, pertumbuhan OLX sudah on the track. Sejak tahun lalu, kami sudah merapikan organisasi, mengganti sistem, platform, cara berkomunikasi, beriklan, dan spending juga berbeda. Semua dilakukan re-map, sehingga kini semua terukur. Sekarang kami bisa mengukur pembeli. Kemudian bisa mengukur rasio kesuksesan iklan. Jadi setiap merek atau produk yang beriklan di OLX, kami concern terhadap berapa cepat barang itu laku.
Program re-map itu kami beri nama Upgrade Indonesia. Semua program yang masuk kami beri napas Upgrade Indonesia. Dahulu selama Berniaga.com ada, OLX Indonesia tidak bisa menyampaikan pesannya. Kini kami bisa dengan mencontohkan promo dengan berbagai variasi barang. Tujuannya supaya barang bekas berguna bagi banyak orang.
Data statistik OLX Indonesia sekarang seperti apa?
Sekarang kami berani buka angkanya. Kami memiliki indeks OLX yang akan diterbitkan tiap dua bulan.
Misalnya per Desember 2015, kami mencatat ada 1,4 juta transaksi dengan nilai Rp 16 triliun, dengan biaya Rp 0. Jadi selama 10 tahun ini kami belum menarik biaya satu rupiah pun.
Kini kami punya Indikator tertentu di beberapa merek. Big data sudah kami jalankan berdasarkan riset. Misalnya, ada 3 juta kunjungan per bulan, tumbuh 7 kali dari dua tahun terakhir. Setiap kunjungan selama 10 menit yang diakses lewat desktop 10% dan smartphone atau mobile 90%. Dari 90% akses mobile itu, 65% diakses menggunakan sistem operasi Android, 4% lewat iOS, dan sisanya mobile web.
Oleh karena itu, model desktop kami skip. Untuk mobile, ke depan OLX memang paling cepat dibanding pemain e-commerce Bukalapak atau Tokopedia. Karena iklan baris adalah jenis e-commerce yang paling mudah, lantaran tidak perlu nomor rekening bank, foto hanya beberapa, dan transaksi bersifat langsung.
Kami juga mencatat per menit ada 100 iklan baru atau 4 juta iklan baru per bulan. Kategori iklan terbesar adalah elektronik, mobil-motor, dan lain-lain. Sementara penyebaran pengguna terbesar di DKI Jakarta, Jawa Barat, Jawa Tengah, dan Jawa Timur.
BACA JUGA :
(brl/red)