Antara Apple, Google, dan Microsoft, mana yang "welcome" pada wanita?
Techno.id - Anggapan bahwa pria sangat identik dengan dunia teknologi memang sudah cukup lama ada. Namun, apakah hal ini serta-merta membuat kans wanita untuk berkecimpung di perusahaan teknologi global kandas?
-
Porsi pegawai wanita di Apple bertambah 1 persen Dalam setahun terakhir, Apple sudah menerima 11 ribu pegawai wanita secara global, atau 65 persen lebih banyak daripada tahun sebelumnya.
-
Mengapa wanita jarang terjun di industri teknologi? Ini 3 alasannya Bias gender dan kuatnya stereotipe menjadi faktor utamanya.
-
Ini 3 jalan agar populasi wanita di industri TI makin banyak Berbekal pengalaman selama hampir 15 tahun di industri ini, berikut usulan COO Facebook.
Ternyata tidak juga. Sebab, di balik garangnya raksasa teknologi seperti Apple, Google, dan Microsoft, ada pekerja atau staf wanita yang berkontribusi di baliknya. Nah, yang menjadi pertanyaan sekarang adalah sejauh apa perusahaan teknologi siap menerima pekerja wanita? Mari ambil ketiga perusahaan terkemuka di atas sebagai sampel.
Berdasarkan diversity report Apple yang belum lama dirilis, Tim Cook mengumbar bahwa perusahaannya sejauh ini sudah mencoba untuk lebih terbuka dengan wanita. Tahun ini, persentase pegawai wanita di Apple ialah 31 persen atau meningkat satu persen dari tahun lalu.
Di bawah vendor asal Cupertino itu, ada Google yang persentse pegawai wanita dan prianya berbanding 30 persen dan 70 persen. Data yang mereka himpun pada awal tahun 2015 itu, uniknya, tak berubah sedari tahun 2014 silam.
Sementara itu Microsoft duduk di posisi ketiga. Di antara dua perusahaan di atas, produsen sistem operasi Windows itu bisa dibilang kurang terbuka dengan wanita. Sebab, data resmi yang terakhir mereka himpun pada akhir Juni 2015 itu menyatakan kalau Microsoft hanya memiliki 27,5 persen pegawai wanita. Padahal tahun lalu, populasi pegawai wanita di Microsoft sempat mencapai 29 persen.
Melihat fakta seperti ini, menurut Anda, mungkinkah wanita bakal dominan dibandingkan pria di industri teknologi suatu hari nanti? Silakan berpendapat di kolom komentar berikut.
BACA JUGA :
(brl/red)