APJII dukung penuh metode promosi OTT nasional
Techno.id - Ketua Umum Asosiasi Penyelenggara Jasa Internet Indonesia (APJII), Jamalul Izza, mendukung inisiatif Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kemkominfo), dan Asosiasi Penyelenggara Telekomunikasi seluruh Indonesia (ATSI) dalam mempromosikan tiga OTT nasional melalui SMS blast. Menurutnya, hal itu merupakan langkah efektif untuk mempromosikan OTT buatan lokal.
-
Akhirnya, 3 OTT lokal ini didukung ATSI Tiga OTT ini diharapkan mampu bersaing dengan OTT global seperti WhatsApp, line, dan lain sebagainya.
-
Syarat wajib OTT lokal harus 100 persen Indonesia ATSI sendiri telah menyatakan dukungan terhadap tiga OTT lokal terpilih agar bisa go nasional dan international.
-
Umumkan tiga OTT lokal, ATSI beri pembinaan Untuk diketahui tiga OTT lokal terpilih adalah Qlue, Sebangsa dan Catfiz.
"Sebuah awal yang bagus dari ATSI sebagai anggota dari para operator seluler. Jika dilihat dari sisi pengguna internet 100 persen, di Indonesia, 70 persennya ada di gadget. Jadi, dengan para seluler mendukung OTT lokal, itu cara paling cepat untuk promosi OTT nasional," ujarnya sebagaimana dikutip dari Merdeka, Senin (21/03).
Dukungan itu, lanjut Jamalul, akan lebih maksimal jika seluruh operator seluler bisa memberikan kuota gratis untuk mengakses konten lokal, yang mana dalam kasus ini adalah OTT nasional. "Apalagi jika didukung dengan kuota gratis untuk mengakses konten lokal," tambahnya.
Sebagaimana diketahui, tiga OTT nasional itu di antaranya meliputi Catfiz, Sebangsa, dan Qlue. Menurut Ketua Tim Seleksi OTT Nasional Binaan ATSI, Ongki Kurniawan, ketiga OTT nasional itu dianggap sebagai yang paling serius dan sudah memiliki rencana jelas dari kelima OTT nasional yang telah diseleksi sejak Desember 2015 lalu.
Ongki sendiri menargetkan jika kerja sama dengan tiga OTT nasional ini akan dimulai pada bulan April 2016 mendatang. "Yang jelas untuk awal kita targetkan berjalan selama tiga bulan dan akan kami evaluasi (kualitatif maupun kuantitatif). Tapi secara overall masa binaannya bisa enam sampai 12 bulan," terang Ongki.
BACA JUGA :
(brl/red)