Begini cara hindari program jahat penyandera file
Techno.id - Bagaimana pun juga, ransomware ialah salah satu program jahat yang merugikan bagi para pemilik file digital perorangan maupun perusahaan. Adapun cara kerja dari program jahat ini yakni dengan cara 'meyandera' file.
-
Ransomware mulai menggila, McAfee peringatkan user Kalau Anda tidak berhati-hati, penjahat cyber bisa mencuri data berharga Anda dan meminta tebusan yang jumlahnya tak sedikit.
-
10 Macam ancaman pada keamanan informasi digital yang perlu diwaspadai Kenali berbagai ancaman keamanan informasi digital untuk melindungi data penting dari serangan siber.
-
Cukup bermodal aplikasi bawaan Windows, ini cara sederhana atasi malware yang mengancam di PC & laptop Software yang tidak dirawat dan diperhatikan bisa berakibat fatal ke perangkat.
Crypto-ransomware, ialah varian baru dari kategori ransomware yang dinilai sebagai program paling jahat. Pasalnya, program ini tak mengembalikan file (yang telah disandera) meskipun korban telah membayar sejumlah tebusan kepada sang hacker.
Mencegah lebih baik daripada mengobati. Setidaknya peribahasa tersebut ialah yang paling tepat jika tak ingin berurusan dengan ransomware. Berikut cara menghindarinya seperti diungkapkan oleh Andreas Kagawa, Country Manager Trend Micro Indonesia.
Hal pertama yang dapat dilakukan yakni membuat salinan file (backup data) secara berkala. Akan lebih baik pula jika salinan dapat terpisah di dua perangkat dan lokasi penyimpanan yang berbeda.
Selanjutnya, manfaatkan fitur bookmark pada web browser untuk situs-situs favorit atau yang paling sering dikunjungi. Hal ini guna menghindari URL yang telah disusupi alamat situs ransomware oleh para hacker.
"Hacker itu sangat sering menyusupkan kode bahaya ke URL yang kemudian mengarahkan pengguna ke situs yang mengandung ransomware. Nah pengguna awam yang tidak aware akan dengan mudah terjebak tanpa disadari," ujar Andreas saat dijumpai Techno.id.
Adapun langkah ketiga yakni lebih berhati-hati dengan email yang berasal dari sumber tak dikenal. Menurutnya, menyisipkan file dan script berbahaya melalui email juga merupakan salah satu cara yang difavoritkan oleh para hacker.
"Kadang ada email promosi, email undangan layanan khusus atau sejenisnya. Pengguna harus berhati-hati sewaktu akan membuka file yang ada di dalamnya karena hacker gemar menyusupkan programnya melalui attachment. Saat dibuka memang ada foto atau dokumen tertentu, tapi itu sebenarnya sekaligus melakukan proses instalasi," imbuhnya.
Sedangkan untuk langkah terakhir yakni dengan selalu memperbarui (update) software antivirus dan sejenisnya. "Trend Micro juga menawarkan dua teknologi pendeteksi, kecerdasan, serta kendali secara menyeluruh yang dapat dikustomisasi di setiap sistem TI seperti OfficeScan dan Deep Discovery," tandasnya.
BACA JUGA :
(brl/red)