BlackBerry sedang menuju babak baru yang lebih menjanjikan
Techno.id - Keterpurukan di sektor smartphone membuat BlackBerry akhirnya memutuskan untuk menggarap ladang baru. Perusahaan asal Kanada itu pun kini lebih fokus ke bidang software. Sejauh ini, keputusan yang mereka ambil tidak salah.
-
Bisnis ponsel tak menguntungkan, Blackberry fokus ke bisnis hardware Blackberry Priv hingga saat ini hanya terjual kurang lebih 600 ribu unit saja, sedangkan target Blackberry menjual 5 juta unit perangkat ini.
-
Bagaimana nasib BlackBerry setelah 'Venice' diluncurkan? CEO BlackBerry: "Jika tidak mendapatkan keuntungan, maka saya akan keluar dari bisnis handset ponsel."
-
Bisnis sedang lesu, BlackBerry rumahkan 200 karyawannya Ada apa sebenarnya?
"Kuartal lalu, kami berhasil mendatangkan 2.600 pelanggan di layanan server software kami, baik yang baru maupun yang memperbarui [keanggotaannya]. 2.600 dalam satu kuartal. Dan banyak dari mereka adalah klien besar," John Chen, CEO BlackBerry, memaparkan optimismenya saat diwawancarai oleh CBC.ca (09/07/15).
Chen melanjutkan bahwa kini BlackBerry sedang berada di trek yang tepat untuk mengembalikan reputasi dan kondisi keuangannya, yakni dengan mengandalkan penjualan software. Di kuartal pertama 2015 saja, penjualan software BlackBerry naik 150 persen dibandingkan periode yang sama tahun lalu.
Akan tetapi, penjualan smartphone BlackBerry tetap lesu. Sedari Januari hingga Maret 2015, mereka hanya sanggup menjual 1,1 juta unit. Jumlah itu jauh menurun ketimbang periode yang sama tahun lalu yang mencapai 2,6 juta unit.
Saat disinggung soal kemungkinan BlackBerry akan diakuisisi oleh perusahaan lain, pria kelahiran Hong Kong itu menegaskan kalau BlackBerry tak dijual. Namun, ia tak menutup kans kalau kesempatan itu ada.
BACA JUGA :
(brl/red)