Dinas Kelautan dan Perikanan Sulbar perkuat data berbasis TI
Ilustrasi penangkapan ilegal fishing © westpapoea.files.wordpress.com
Techno.id - Pembangunan kemaritiman menjadi isu sentra yang menjadi perhatian serius dari Presiden RI, Joko Widodo. Hal ini ditanggapi baik oleh pemerintah Sulbar (Sulawesi Barat), seperti yang dilansir oleh Antara (03/05/15), Dinas Kelautan dan Perikanan (DKP) Provinsi Sulawesi Barat akan memperkuat data berbasis TI (Teknologi Informasi) untuk memudahkan penyusunan program pembangunan yang akan dilaksanakan pada masa kini maupun yang akan datang.
-
Menteri Susi tenggelamkan 13 kapal Vietnam di perairan Kalbar "Ini merupakan jalan keluar yang sangat cantik untuk negara kita menakuti bangsa atau negara lain," kata Susi
-
Kisah ini bukti tenggelamkan kapal asing pencuri ikan bikin jera, wow! Kamu bakal bangga dengan kisah nyata ini.
-
Lapan klaim teknologi antariksa cocok bagi pembangunan Indonesia Lapan: Data satelit dapat digunakan sebagai informasi untuk sektor perikanan, pertanian perkebunan, perkotaan, dan perpajakan
"Pada pertemuan dengan Kementerian Kelautan dan Perikanan pada medio akhir November 2014 lalu telah kita sepakati untuk ikut memperkuat data berbasis TI. Hal ini untuk memudahkan sinkronisasi program pemerintah pusat dan daerah. Contohnya, seketika pusat meminta data kelautan dan Perikanan Sulbar, maka pusat tinggal online saja," kata Kepala DKP Sulbar, Parman Parakkasi dikutip dari Antara (03/05/15).
Hal ini diungkapkannya karena maraknya ilegal fishing yang selama ini terjadi. Bahkan, negara sudah dirugikan Rp 300 triliun karena perbuatan tersebut. Sehingga, hal ini akan menjadi prioritas untuk ke depannya.
Parman juga menambahkan jika modus yang sering terjadi seperti perusahaan yang memiliki kapal tangkap lebih dari satu unit namun hanya mengajukan izin untuk satu kapal. Izin tersebut kemudian digandakan dan dimanfaatkan oleh kapal lainnya.
Maka dari itu, DKP Sulbar akan memperkuat data berbasis TI karena pemerintah pusat akan memberikan perhatian lebih untuk perikanan di wilayah Indonesia Timur.
BACA JUGA :
(brl/red)