Ericsson ikut pantau perkembangan uji coba balon internet Google
Techno.id - Proyek inovatif Google untuk menyebar akses internet menggunakan balon udara siap diuji coba di Indonesia. Aneka komentar dan perhatian pada rencana pelaksanaan uji coba teknologi bernama Project Loon tersebut menyeruak ke tengah publik.
-
Menkominfo dukung Project Loon Google, asal... Layanan internet memanfaatkan Project Loon diharapkan bisa diterapkan di kawasan Timur Indonesia.
-
Balon Google di langit Indonesia, operator segera bahas tarif Indosat: Bagi kami yang penting adalah area yang dijangkau balon Google dan tarifnya
-
Seperti ini cara Google mengontrol proyek balon Loon Proyek Google berupa balon akan segera mengorbit di angkasa. Tahukah Anda bagaimana Google mengontrol balon tersebut? Simak info selengkapnya.
Perusahaan penyedia solusi teknologi komunikasi Ericsson mengaku ikut memantau atas Project Loon yang memang masih dalam tahap uji coba tersebut. Meski begitu, perusahaan asal Swedia tersebut enggan memberikan komentar atas Project Loon.
“Project Loon masih dalam uji coba, kami ikut memantau perkembangannya juga. Tapi kami tidak bisa memberikan komentar apapun atas pengembangan teknologi yang dilakukan perusahaan lain, terlebih di tahap uji coba,” kilah Thomas Jul, Presiden Direktur Ericsson Indonesia.
Sewaktu ditanya apakah Ericsson akan ikut ambil bagian dalam pengembangan Project Loon, Thomas kembali enggan memberi komentar. Bahkan, ia memilih bungkam saat didesak wartawan soal perangkat atau teknologi milik Ericsson yang dipakai di Project Loon milik Google.
Selanjutnya, Thomas yang memakai kemeja batik, menyebutkan pihaknya selalu menyambut baik atas segala inovasi yang dilakukan semua pihak. Ia menyebutkan teknologi pada prinsipnya dilahirkan untuk membuat manusia lebih mudah menjalani kehidupan dan aktivitas sehari-hari.
“Kita mengapresiasi teknologi yang dikembangkan siapa pun. Tapi, kami sekarang ini lebih fokus untuk terus mengembangkan teknologi dan produk yang dihasilkan tim Ericsson demi menjawab kebutuhan masyarakat dunia,” tandas Thomas sewaktu ditemui tim Techno.id.
BACA JUGA :
- Adopsi IoT lambat, Ericsson revisi prediksi jumlah perangkat terkoneks
- Ericsson optimis 5G siap dipakai tahun 2020
- Ericsson habiskan Rp 71 triliun per tahun hanya untuk riset
- Deal, tahun depan "tower terbang" Google mulai diuji coba di Indonesia
- Jajal balon Google, operator Indonesia sediakan frekuensi 900 Mhz
(brl/red)