Gaji developer game di Indonesia memprihatinkan
Techno.id - Sebagai salah satu cabang industri kreatif, industri game Indonesia menunjukkan angka pertumbuhan yang makin positif. Andi Suryanto selaku Ketua Asosiasi Game Indonesia (AGI) mengakui hal ini, dengan bukti revenue sebesar 321 juta USD (sekitar Rp4 triliunan) sepanjang tahun 2015. Data dari Newzoo itu turut didukung dengan fakta jika sudah ada lebih dari 50 persen populasi gamer di Tanah Air yang rela mengeluarkan uangnya untuk game.
-
Mau tahu pendapatan industri game Indonesia? Pendapatan industri games Indonesia sangat menggiurkan.
-
Tren game buatan Indonesia lebih condong ke mobile "Investor melihat game developer Indonesia saat ini termasuk yang paling maju di Asia Tenggara."
-
10 Kondisi ini cuma game developer aja yang paham, hayo kamu iya juga? Pekerjaan sebagai game developer ini membutuhkan kreativitas tinggi, dan penghasilannya menjanjikan.
Mirisnya, para developer game belum bisa menikmati manis dari fenomena ini. Berdasarkan pengakuan 32 orang pengembang game dari 6.500 responden yang ikut dalam survei JobPlanet.com, mereka mengaku cuma digaji per bulannya antara Rp1 juta hingga Rp15 juta. Detailnya, gaji rata-rata mereka hanya Rp3.205.000 untuk level staf dan Rp6.505.000 untuk manajer.
Nominal itu bisa dibilang kecil, terlebih saat dibandingkan dengan rentang maksimal gaji app developer yang mencapai Rp37 juta. Yang membuat makin miris, upah para pengembang game ini lebih rendah dibanding rerata gaji staf bidang TI di Indonesia secara umum, sebesar Rp4.050.000, pun dengan gaji rata-rata manajer, yaitu Rp8.500.000.
Namun, paparan ini tak semata-mata menunjukkan bahwa sektor game Indonesia tak layak diseriusi. Seperti yang diungkap di atas tadi, industri yang terhitung baru ini sedang berkembang. Populasi SDM-nya pun belum banyak, salah satu indikatornya terlihat dari minimnya jumlah developer game yang menjadi responden di survei ini.
"Tentunya setiap perusahaan memiliki standar pengupahan karyawan yang berbeda-beda, tergantung pada kemampuan perusahaan serta kualifikasi dan kompetensi yang dimiliki oleh SDM," terang Kemas Antonius, Chief Product Officer Jobplanet di Indonesia, lewat rilis persnya (14/04/16).
BACA JUGA :
(brl/red)