Google gandeng produsen mobil ternama ini untuk bikin self-driving car
Techno.id - Sepertinya, Google sudah menemukan mitra yang pas untuk kelanjutan teknologi mobil tanpa awaknya. Yahoo Autos (22/12/15) melaporkan bahwa Ford bakal memproduksi mobil pintar dengan teknologi dari Google. Menurut narasumber yang dirahasiakan identitasnya, joint venture ini akan diumumkan secara resmi oleh Ford di ajang Consumer Electronic Show (CES) 2016 bulan Januari mendatang.
-
Google berencana spin off bisnis mobil tanpa awaknya Divisi mobil tanpa awak Google akan berdiri sendiri di bawah induk perusahaan Alphabet.
-
Kini Google akan memperluas produksi mobil tanpa awaknya Perusahaan ini telah fokus untuk memasarkan mobil tersebut.
-
Banyak orang tidak suka perusahaan teknologi produksi mobil tanpa awak Hal ini ditunjukkan setelah The World Economic Forum dan The Boston Consulting Group data survei mereka.
Jika kabar ini benar, kerja sama ini akan menguntungkan kedua belah pihak. Di satu sisi, Ford tidak perlu susah payah mengembangkan software mobil tanpa awak karena Google sudah menjalankan eksperimennya selama beberapa tahun terakhir. Sementara bagi Google, mereka bisa berhemat triliunan rupiah yang seharusnya dana itu dialokasikan untuk membikin pabrik automotif.
Rumornya, kerja sama ini juga akan melahirkan perusahaan resmi baru hasil perkawinan Google dan Ford. Kesepakatan yang dijalani keduanya pun kemungkinan bersifat non-eksklusif.
Sebelumnya, Google berencana memisahkan bisnis mobil tanpa awaknya di bawah perusahaan induknya, Alphabet. Menariknya, kabar terakhir yang terendus, bukan Ford yang bakal digandeng Google, melainkan Uber.
Mari tunggu bersama konfirmasi resmi dari Google maupun Ford terkait proyek yang berpotensi besar dalam beberapa tahun ke depan ini.
BACA JUGA :
- Google berencana spin off bisnis mobil tanpa awaknya
- Ford siap habiskan Rp 63 triliun untuk mobil listrik
- Sedang tren, Hyundai klaim punya inovasi baru dengan mobil listrik
- Si pionir jailbreak iPhone kini sibuk kembangkan mobil tanpa awak
- Tak cuma self driving, kendaraan harus memiliki fitur pintar ini
(brl/red)