Ini strategi Xiaomi untuk ramaikan toko online-nya
Ilustrasi Xiaomi © 2014 Aloysius Low/CNET
Techno.id - Maraknya tren belanja online dewasa ini tak ingin dibiarkan begitu saja oleh Xiaomi. Perusahaan yang dipimpin oleh Lei Jun itu ingin toko mayanya ramai dikunjungi netizen. Lalu, apa jalan yang telah mereka tempuh?
-
Xiaomi ingin jadikan ponsel buatannya sebagai pengontrol gadget lain Mereka juga akan merambah sektor layanan online dan konten digital, seperti game dan e-commerce.
-
Produk terus dibajak, Xiaomi mengeluh Menjamurnya power bank palsu berlabel Xiaomi membuat perusahaan ini merugi Rp1,5 triliun!
-
Ingin lebih dekat dengan konsumennya, Xiaomi bangun Mi Home Sepertinya, tempat ini harus ada di Tanah Air, mengingat konsep yang diusungnya sesuai dengan kebiasaan masyarakat Indonesia.
"Kalau kami cuma jual ponsel, mungkin kami tak akan punya banyak traffic karena orang-orang jarang membeli ponsel," demikian terang Hugo Barra, Vice President Xiaomi. Padahal, pihaknya ingin e-commerce mereka dijejali pembeli.
Barra kemudian melanjutkan penuturannya. Untuk mengatasi hal tersebut, Xiaomi menyediakan pula produk-produk menarik selain ponsel yang membuat konsumen ingin mengakses situs resmi mereka kembali.
"Pikiran pertama kami adalah 'Ayo fokus ke aksesoris smartphone', itulah awalnya bagaimana kami mulai berinvestasi, akhirnya dibuatlah Mi Power Bank," imbuhnya pada Mashable.com (20/04/16).
Sejak sukses memproduksi dan menjual Mi Power Bank, Xiaomi semakin berani melahirkan aksesoris lain. Perusahaan yang bermarkas di Beijing itu lalu merilis Mi Band hingga Mi Led. Semuanya bisa ditebus langsung di mi.com.
Walau masih berusia 6 tahun, Xiaomi telah berhasil merangsek ke daftar lima produsen smartphone teratas di dunia. Sementara di tanah kelahirannya, Xiaomi tak gentar bertarung dengan Huawei yang sudah berdiri sejak 1987 atau Lenovo yang berumur 32 tahun.
BACA JUGA :
(brl/red)