Kalau Steve Jobs masih hidup, ia pasti akan bela Apple mati-matian
Techno.id - Belakangan ini, tak sedikit yang mencap Apple sebagai 'pemberontak' karena menolak memberi akses backdoor untuk FBI. Tim Cook, sang CEO, pun sampai sejauh ini tetap mempertahankan sikap itu demi menjaga privasi anggota.
-
Facebook, WhatsApp, Twitter, hingga Snowden pun bersatu bela Apple Kubu oposisi FBI itu juga diisi oleh Google.
-
Surat terbuka CEO Apple buat FBI ini bakal bikin kamu angkat topi Apple dengan tegas menolak permintaan tak masuk akal dari FBI yang dianggap bisa merugikan perusahaan, bahkan sampai pengguna iPhone di dunia.
-
Seandainya kalah dari FBI, karyawan Apple pilih undur diri CEO Apple: Para insinyur Apple rela berhenti daripada harus merusak keamanan yang mereka ciptakan sendiri
Sikap Cook itu mendapat apresiasi dari Steve Wozniak. Co-founder Apple itu mengatakan apa yang dilakukan Cook sekarang pasti tak bakal berbeda dengan Steve Jobs, pendahulunya.
"Saya rasa Steve [Jobs] juga akan memilih soal privasi," terang Wozniak pada CNBC (18/02/16).
Awal mula polemik ini ialah ketika FBI menginvestigasi aksi terorisme di San Bernadino. Meyakini banyak informasi yang tersimpan di iPhone pelaku, badan investigasi elite itu pun ingin Apple membukakan akses backdoor lewat versi iOS yang bisa membantu mereka meng-unlock iPhone tersebut. Cook lalu menegaskan software seperti itu tidak ada dan kalau diciptakan bisa berdampak buruk di tangan yang salah.
Kendati tak mendapat dukungan 'langsung' dari Steve Jobs, sejumlah petinggi perusahaan teknologi mengapresiasi dan membenarkan sikap CEO Apple itu. Sundar Pichai (Google), Jack Dorsey (Twitter), Jan Koum (WhatsApp), hingga Edward Snowden ada di belakang Cook.
"Saya rasa ponsel tidak perlu punya backdoor," bela Wozniak lagi.
BACA JUGA :
- Apple kukuh tak beri akses backdoor iPhone ke FBI, apa alasannya?
- Sundar Pichai buka suara terkait kasus Apple dan FBI
- Facebook, WhatsApp, Twitter, hingga Snowden pun bersatu bela Apple
- McAfee: Saya bisa bantu FBI untuk bobol iPhone teroris secara gratis
- Pangsa MacBook 10 persen, Apple tempati urutan empat terbesar dunia
(brl/red)