Kantongi Rp68 triliun, ini layanan yang bakal jadi andalan Microsoft
Techno.id - Kendati harus menelan fakta pahit bahwa Windows Phone kurang diminati masyarakat dunia, Microsoft tak perlu murung. Dalam laporan kuartal kedua mereka yang berakhir pada 31 Desember 2015, terungkap kalau laba Microsoft terbilang masih cukup tinggi.
-
CEO Microsoft akui pangsa pasar mobile mereka rendah CEO Microsoft: Keberhasilan tak bisa hanya dinilai dari angka pangsa pasar
-
Microsoft vs Google, mana yang lebih bonafide tahun ini? Jika dilihat dari laba, Microsoft tak sebaik Alphabet, perusahaan induk Google.
-
Microsoft rilis Office 2016 untuk pengguna di seluruh dunia layanan Microsoft Office 365 ini difokuskan untuk menunjang produktivitas tim.
Sepanjang Oktober sampai Desember 2015 itu, raksasa Redmond mengumpulkan uang senilai Rp326 triliun dengan net income mencapai Rp68 triliun. Namun faktanya, revenue itu menurun 10 persen dari periode yang sama tahun lalu, sementara labanya drop 15 persen.
Fakta ini tak membuat Microsoft khawatir. Sebab pendapatan Microsoft dari sektor cloud naik, berkat aliran dana dari layanan seperti Office 365 dan Microsoft Azure. Sang CEO, Satya Nadella, bahkan optimistis cloud bisa menjadi tumpuan Microsoft ke depan.
"Bisnis-bisnis di mana saja sedang menggunakan Microsoft Cloud sebagai platform untuk merealisasikan target ambisius mereka," paparnya seperti dikutip dari rilis pers Microsoft (28/01/16).
Microsoft mengelompokkan laporan per kuartalnya ke tiga bahasan utama, yakni Productivity and Business Processes (meliputi layanan seperti Office dan Skype), Intelligent Cloud (termasuk Azure, Windows Server, dan SQL Server) serta More Personal Computing (yang membawahi produk seperti Windows dan Xbox). Dari ketiganya, hanyalah Intelligent Cloud yang revenue-nya naik, yaitu sebesar 5 persen menjadi Rp86 triliun.
BACA JUGA :
(brl/red)