Kereta Api Cepat Bandung-Jakarta tak butuh masinis!
Techno.id - Seperti yang ramai diberitakan sebelumnya, proyek Kereta Api Cepat Bandung-Jakarta akan mulai direalisasikan pada tahun depan. Menurut Direktur Utama Kereta Api Cepat Indonesia-China, Hanggoro, ternyata transportasi massal itu mengusung teknologi driverless alias tanpa masinis.
-
Dioperasikan tanpa pengemudi, ini spesifikasi kereta otonom tanpa rel di IKN Kereta Autonomous Rail Transit ini menjadi moda transportasi unggulan di Ibu Kota Nusantara.
-
Piezoelektrik, alat otomatis untuk kurangi angka kecelakaan kereta api Alat otomatis buatan mahasiswa ITS ini bisa jadi alternatif untuk kurangi angka kecelakaan kereta api.
-
9 Fakta kereta api ini pasti belum pernah kamu tahu Kereta api bisa mengantarkan lebih cepat dibandingkan kendaraan beroda seperti bus, mobil, atau motor.
"Termasuk driverless, tapi secara psikologi masih ada driver yang bertugas buka tutup pintu, mengawasi penumpang, memantau situasi di jalur ada apa," papar Hanggoro pada Antara (26/11/15).
Selayaknya mobil tanpa awak yang sering muncul belakangan, teknologi ini bertujuan untuk menekan potensi kecelakaan yang diakibatkan oleh human error. Penerapannya, menurut Hanggoro, bakal dimulai dengan memasang ATP (Automatic Train Protection), sebuah teknologi train control yang dapat mengendalikan kereta api secara otomatis apabila terjadi kelalaian oleh masinis sehingga kereta api tidak akan melanggar sinyal.
Namun, pihaknya mengaku masih memiliki banyak pekerjaan rumah, terutama dari sektor sumber daya manusia. "Yang pasti kita terus berupaya memperbaiki membangun SDM dengan cara kita sekolahkan lagi atau magang di luar negeri," imbuhnya.
Ground breaking proyek pembangunan Kereta Api Cepat Bandung-Jakarta ini dijadwalkan pada April 2016. Sejauh ini, proyek ini masih berkutat dengan perizinan oleh pihak-pihak terkait, seperti Pemprov Jawa Barat, DKI Jakarta, serta Kementrian Perhubungan. Akan tetapi, Hanggoro optimistis proyek ini akan dimulai tepat waktu dan bermanfaat karena telah mendapat dukungan dari Gubernur Jawa Barat, Ahmad Heryawan.
BACA JUGA :
(brl/red)