Levis bantu Google wujudkan "kain pintar"
Techno.id - Dalam gelaran I/O 2015, Google memperkenalkan berbagai macam produk inovatif hasil rancangan divisi ATAP (Advanced Technologies and Products). Dalam kesempatan itu, Google ATAP memperkenalkan salah satu produk inovatifnya yang disebut sebagai "Kain pintar".
-
Google perkenalkan celana yang berfungsi untuk trackpad Di masa yang akan datang Anda mungkin sudah bisa mengontrol smartphone langsung dari jaket atau celana yang Anda pakai.
-
Celana jeans ini bisa tunjukkan jalan, bergetar kalau kamu salah arah Canggih banget nih.
-
Google ajak peneliti universitas kembangkan proyek IoT Ini proyek kedua Google setelah tahun 2014 lalu berhasil dengan program Open Web of Things Expedition.
Seperti dilaporkan oleh NDTV (30/5/15), Google secara khusus menggandeng produsen jeans ternama dunia, Levi Straus's untuk mewujudkan rancangan kain yang memiliki fungsi trackpad tersebut. Bahan kain yang diberi nama Project Jacquard tersebut dikembangkan dengan benang khusus melalui teknik tenun benang konduktif.
Emre Karagozler dari ATAP menjelaskan bahwa "kain pintar" hasil rancangan timnya ini, terhubung ke sebuah sirkuit kecil yang memiliki ukuran tidak lebih besar dari kancing jaket. Sirkuit tersebut adalah "otak" dari bahan kain yang namanya terinspirasi dari penemu tenun asal Perancis, Joseph Marie Jacqruad. Lebih lanjut, Karagozler mengungkapkan, melalui algoritma khusus yang tertanam pada sirkuit tersebut, maka "kain pintar" ini dapat mengenali sentuhan maupun gesekan yang dapat dijadikan sebagai sensor untuk mengontrol smartphone maupun perangkat mobile lainnya.
Paul Dillinger, Levi Straus's Head of Global Product Innovation mengatakan bahwa pihaknya sangat antusias dengan kerja sama yang dijalin oleh perusahaannya dengan Google ini. Menurutnya, hasil rancangan ini merupakan terobosan bagi dunia fashion dan digital sekaligus.
"Kerja sama yang dilakukan oleh Google dan Levis untuk mewujudkan Project Jacqruad ini merupakan sebuah terobosan dan memberi sebuah pandangan baru bagi konsumen mengenai konsep berbusana yang emosional, aspirasi, dan fungsional," tutup Dillinger.
BACA JUGA :
(brl/red)