Menkominfo canangkan Duta Keamanan Informasi untuk Pelajar
Techno.id - Usaha meningkatkan teknologi informasi di Tanah Air terus dilakukan Menteri Komunikasi dan Informatika (Menkominfo), Rudiantara. Kali ini, pria yang juga akrab disapa Chief RA itu mencanangkan Duta Keamanan Informasi untuk Pelajar. Tugasnya, memberikan pendidikan dan pengetahuan keamanan informasi dalam berinternet.
-
Kemkominfo klaim sudah blokir 780.000 situs Menkominfo: Kita bergerak dari hilir ke hulu
-
Menkominfo siap selaraskan situs-situs resmi Pemerintah Ini adalah tindak lanjut dari rencana Kominfo sebelumnya yang berniat untuk menjembatani instansi pemerintah dengan masyarakat.
-
Kemkominfo akui masih fokus garap standarisasi dunia maya Menkominfo: "Pembentukan Badan Cyber Nasional juga memerlukan proses bisnis"
Sebagai langkah awal, setidaknya akan ada 70 pelajar SMP yang terpilih dari 35 sekolah di DKI Jakarta. Selanjutnya, mereka akan diberikan pengetahuan melalui Seminar Duta Pelajar Keamanan Informasi yang nantinya akan digelar oleh pihak Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kemkominfo) sendiri.
"Jadi, para pelajar yang hadir adalah perwakilan dari pelajar-pelajar di Indonesia yang nantinya akan menyampaikan kepada pelajar lainnya mengenai keamanan informasi," ujar pria berkacamata tersebut sebagaimana dikutip dari Antara, Rabu (04/11).
Keamanan informasi tersebut, menurut Rudiantara, adalah terkait dengan penggunaan internet. Baginya, internet adalah pedang bermata dua, yang artinya memiliki sisi positif dan negatif secara berimbang.
"Dan yang dihindari adalah hal-hal negatif di internet baik dalam media sosial dan instant messaging," paparnya.
Adapun salah satu bentuk kegiatan seminar tersebut salah satunya adalah dengan membagikan daftar situs yang boleh dan tidak boleh diakses. Tujuannya, agar para calon Duta Keamanan Informasi untuk Pelajar dapat mengajarkan bagaimana cara menggunakan internet dengan lebih bijaksana.
Lebih jauh, pihak Kemkominfo saat ini juga tengah mendiskusikan kurikulum baru dengan memasukkan pelajaran coding dalam membuat program. Sehingga, pelajar Indonesia dapat membuat program aplikasi (produsen) dan tidak hanya memakai aplikasi dari luar (konsumen).
BACA JUGA :
- Investor di Silicon Valley antusias dengan startup asal Indonesia
- Bertemu para petinggi Silicon Valley, ini kata founder Kaskus
- Kemkominfo bantah kehadiran Polisi Internet dan big data cyber
- Tanggapan vendor terkait peluncuran ponsel 4G di bawah Rp 1 juta
- Menkominfo: Masalah Indonesia bisa dipecahkan lewat startup
(brl/red)