Menkominfo katakan perlu untuk menjaga ekosistem 4G
Techno.id - Rudiantara, Menteri Komunikasi dan Informatika, mengatakan perlu menjaga keseimbangan ekosistem dalam 4G 1.800 MHz baik untuk perangkat, jaringan, dan aplikasi, seperti yang dilansir oleh Antara (16/11/15).
-
Rudiantara: Memangnya orang Indonesia belum cukup 4G mau ke 5G? "5G merupakan teknologi yang akan datang. Namun untuk mengimplementasikannya harus diperhatikan model bisnisnya untuk operator."
-
Menkominfo: Tahun 2016 akan fokus ke 4G 2.100MHz "Tahun depan kita fokus 2.100 MHz. Perlu tidak refarming (penataan) kita lihat ke depan" ujar Rudiantara.
-
Menkominfo: Akan ada smartphone 4G di bawah satu jutaan Kemkominfo: "Harga itu bisa lebih murah lagi karena aturan baru TKDN"
Hal ini disampaikannya dalam seminar menanggapi penataan 4G 1.800MHz beberapa waktu yang lalu.
Menurutnya, selesainya penataan 4G di 1.800MHz masih menyisakan pekerjaan untuk menyeimbangkan ekosistem baik dari segi perangkat maupun aplikasi.
Untuk perangkat, menurut dia, saat ini terus bermunculan perangkat-perangkat baru 4G dan harganya ke depan akan semakin murah. "Bisa di bawah satu juta rupiah dan setahun depan bisa Rp500-600 ribu," katanya.
Namun aplikasi, menurut dia masih perlu didorong agar teknologi 4G tersebut dapat lebih bermanfaat dibandingkan teknologi sebelumnya.
Di sisi lainnya, CEO XL Axiata Dian Siswarini mengatakan jika teknologi 4G memiliki karakteristik yang lebih unggul dibandingkan teknologi sebelumnya. Teknologi 4G dapat mengirim dan mengakses data lebih cepat, lebih besar dan lebih efisien.
Untuk itu menurut dia, aplikasi dapat berkembang lebih bervariasi mulai dari aplikasi yang interaktif maupun aplikasi yang membutuhkan data besar.
Ia mencontohkan aplikasi remote diagnostic (diagnostic jarak jauh). Menurut dia, salah satu pengembangan aplikasi tersebut di Jerman untuk memantau pasien yang di bawa oleh ambulan sehingga dalam perjalanan tetap dapat dipantau dari rumah sakit kondisi dan keadaan pasien.
"Jadi setiap ambulan diberi teknologi 4G," katanya.
Ia mengatakan pihaknya siap untuk bekerja sama dan berkolaborasi dengan pengembang aplikasi lokal. Kolaborasi dibutuhkan agar aplikasi dapat diperkenalkan ke pasar.
BACA JUGA :
(brl/red)