Menristek: Mobil ramah lingkungan harus dikembangkan
Techno.id - Menteri Riset, Teknologi dan Pendidikan Tinggi Muhammad Nasir menilai jika mobil ramah lingkungan sudah selayaknya dikembangkan, pasalnya, hal ini akan menjadi salah satu mobil pilihan guna mengurangi kebutuhan bahan bakar minyak (BBM).
-
Mahasiswa Politeknik Kediri ciptakan mobil ramah lingkungan Mobil tersebut bisa melaju dengan kencang dan tidak mogok saat uji coba.
-
Kemenristekdikti: Riset mobil listrik di Indonesia masih jalan Mobil listrik Indonesia masih dalam tahap pengembangan dan belum mencapai pada tahap inovasi
-
Kepala BPPT: Belum saatnya mobil listrik dijadikan industri! Unggul Priyanto menegaskan belum saatnya menjadikan mobil listrik sebagai industri di Indonesia.
"Saya mengapresiasi peluncuran mobil listrik ramah lingkungan ini. Jika ini dikembangkan, bisa menjadi mobil pilihan," katanya dikutip dari Antara (14/06/15) saat peluncuran mobil berbahan bakar energi alternatif berbahan bakar panas matahari dan listrik di kampus Politeknik Kediri .
Ia juga menambahkan jika kebutuhan energi di Indonesia cukup besar, sementara untuk bahan bakar terbatas. Dengan begitu, perlu dikembangkan berbagai bahan bakar alternatif, salah satunya dengan memanfaatkan aliran listrik ataupun dengan menggunakan panas matahari.
Saat ini, pemerintah juga terus mengembangkan berbagai macam energi alternatif, seperti bioetanol serta sejumlah energi alternatif lainnya. Bahan bakar tersebut masih melimpah dan bisa digunakan bahan bakar.
Ia berharap berbagai macam riset yang salah satunya dilakukan di kampus Politeknik Kediri, dengan mobil ramah lingkungan yang memanfaatkan bahan bakar non-minyak dan gas bumi, akan selalu dikembangkan.
"Untuk Politeknik, ini perlu ditingkatkan. Adanya kompetensi juga makin baik," ujarnya.
BACA JUGA :
(brl/red)