MenristekDikti: Riset Warsito jangan ditutup, kita bantu!
Techno.id - Dilansir oleh Merdeka.com (11/01/16), Menteri Riset, Teknologi, dan Pendidikan Tinggi (MenristekDikti), Mohammad Nasir, menyatakan dukungannya terhadap penelitian yang dilakukan oleh Warsito P Taruno soal pengembangan teknologi penyembuh kanker.
-
Akhirnya, Kemenristek akan fasilitasi uji alat terapi kanker Warsito Setelah sempat menjadi kontroversi, akhirnya Kemenristek berujar akan memfasilitasi uji alat terapi berbasis ECCT tersebut.
-
Alat penyembuh kanker dipuji Jepang, Indonesia malah suruh hentikan Apakah bangsa ini tidak siap untuk terobosan baru hasil karya anak negeri?
-
Temuan baru temui jalan buntu, penderita kanker bikin petisi online Mereka membuat sebuah surat terbuka untuk Presiden RI, Joko Widodo melalui change.org.
"Dalam hal penelitian Warsito, Negara akan hadir dan terus mendukung Karya Anak Bangsa. Secara sinergi, kami juga akan terus melakukan pembinaan, aksi mediasi dengan pihak yang terkait, serta mendukung penuh para Inovators di Indonesia," ujarnya dikutip dari Merdeka.com.
Warsito dianggapnya berhasil menemukan teknologi kelas dunia yaitu electrical capacitance Volume Tomography (ECVT) dan Electro Capacitive Cancer Treatment (ECCT) yang memberikan harapan baru kepada para penderita kanker, tidak hanya di Indonesia, tetapi di dunia.
Pada awal Desember 2015, Warsito dan Kementerian Kesehatan bertemu dan membicarakan kelanjutan nota kesepakatan bersama antara Kementerian Kesehatan dengan PT Edwar Technology tentang penelitian teknologi ECCT dan ECVT tersebut. Salah satu kesepakatan yang diambil kedua belah pihak adalah Kemenkes akan melakukan review hasil penelitian yang telah dilakukan PT Edwar Technology yang mencakup evaluasi penelitian in vitro dan in vivo.
Sejalan dengan review tersebut perhatian Kemenristekdikti terhadap kelanjutan pengembangan teknologi ECVT dan ECCT ini sangat besar, karena jumlah pasien kanker didunia, termasuk di Indonesia meningkat.
Ke depannya, Kemenristekdikti bersama Kementerian Kesehatan akan memperkuat kolaborasi dalam memajukan teknologi kedokteran, salah satunya terhadap pengembangan ECVT dan teknologi terapi kanker ECCT ini. Menristekdikti berharap Warsito terus didukung pihak-pihak terkait seperti para dokter dan rumah sakit dapat menerapkan teknologi ECVT dan ECCT ini melalui tahapan proses riset sesuai dengan ketentuan.
Sambil menunggu selesai uji klinis phase 3, alat terapi kanker ECCT ini dapat dijadikan "complementary/alternative treatment" terutama bagi para pejuang kanker yang gagal terapi, yang sudah tidak mempunyai harapan ataupun dikategorikan sebagai tindakan paliatif lainnya.
Tak hanya itu, belajar dari pengalaman Teknologi ECVT dan ECCT ini, Kemenristekdikti akan membangun rumah sakit riset dan klinik-klinik riset untuk memfasilitasi penelitian di bidang kesehatan dan obat, meningkatkan kolaborasi dengan para Inovators jenius di Indonesia.
Hal itu dilakukan agar inovasi dan terobosan teknologi di bidang kesehatan seperti teknologi ECVT dan ECCT yang bermanfaat bagi masyarakat Indonesia dan dunia; terus dapat dimanfaatkan bagi orang banyak. Sebagai bangsa yang besar, sudah layaknya Indonesia berbangga akan Warsito dan para inovator lainnya, yang selalu mengharumkan nama bangsa
Warsito dalam situs scopus memiliki H-Index 19 dengan jumlah citations sebesar 1062. Situs scopus adalah suatu situs yang memberikan data agregat terhadap suatu jurnal atau institusi dalam dunia publikasi ilmiah. Situs Scopus juga disebut sebagai pusat dan bank data terbesar di jurnal ilmiah. Melalui situs ini, keterujian seorang ilmuwan secara ilmiah dapat dilihat melalui karya-karyanya yang dijadikan referensi oleh ilmuwan lain.
BACA JUGA :
- Rilis fitur baru, MyFitnessPal ajak Anda lebih sehat dengan cara asyik
- Nima, perangkat unik bagi Anda yang alergi terhadap gluten
- Temuan baru temui jalan buntu, penderita kanker bikin petisi online
- Tidur dengan selimut tebal dapat mengurangi insomnia dan rasa cemas
- Quitbit, korek pintar yang ajak penggunanya berhenti merokok
(brl/red)