Mobil driverless jadi 'musuh' bagi pabrikan komponen mobil dunia
Techno.id - Beberapa waktu belakangan, mobil driverless menjadi tren yang paling berkembang di industri otomotif. Hampir sebagian besar pabrikan otomotif ternama dunia saat ini berlomba-lomba membuat mobil dengan teknologi yang memungkinkan pengemudi tak butuh lagi mengemudi.
-
Banyak orang tidak suka perusahaan teknologi produksi mobil tanpa awak Hal ini ditunjukkan setelah The World Economic Forum dan The Boston Consulting Group data survei mereka.
-
Nissan akan luncurkan mobil tanpa awak di Jepang tahun 2016 Setelah Delphi, Nissan juga berusaha untuk mengembangkan mobil tanpa awak ini, dan akan meluncurkan mobil ini pada tahun 2016 di Jepang.
-
Apple mulai jejaki dunia automotif? Rencana tersebut dibocorkan oleh bos Fiat pasca mengadakan pertemuan dengan petinggi Apple dan Tesla.
Kendati cukup banyak mendapat sambutan positif, di satu sisi perkembangan tren mobil driverless nyatanya membuat sebagian besar pengusaha komponen mobil ketar-ketir. Pasalnya, kehadiran mobil berteknologi driverless akan membuat bisnis mereka yang salah satu tugasnya membuat komponen kemudi akan lesu ke depannya dan bahkan terancam gulung tikar.
Seperti dilansir oleh Bloomberg (21/12/15), Tetsuo Agata, CEO JTEKT Corp sebuah perusahaan komponen asal Jepang mengungkapkan kekhawatirannya akan perkembangan tren mobil driverless ini. Menurutnya, jika saat ini perusahaan yang dipimpinnya itu tak segera beradaptasi maka bisa jadi dalam hitungan tahun ke depan akan gulung tikar seperti perusahaan-perusahaan lainnya.
"Jika kamu tak beradaptasi maka kami akan mengalami masa krisis dan kemungkinan besar akan gulung tikar," ujar pria 62 tahun itu dalam sebuah kesempatan wawancara di Nagoya.
Lebih lanjut Agata menjelaskan bahwa Toyota dan Nissan yang selama ini menjadi konsumen tetapnya saja sudah mulai menunjukkan ketertarikannya mengembangkan mobil tanpa kemudi. Nah, jika tak sesegera mungkin melakukan terobosan maka bisa jadi JTEKT Corp akan kehilangan pasar yang diklaimnya telah mencapai seperempat pasar komponen global.
Untuk mengatasi hal ini, Agata dan perusahaannya berupaya mengembangkan teknologi berbasis sistem steer-by-wire yang akan menjadi salah satu senjata andalan dalam menghadapi masa depan industri otomotif dunia. Bahkan, perusahaan yang berpusat di Osaka, Jepang itu juga dilaporkan bakal merekrut peneliti dari universitas ternama dan laboratorium penelitian serta mengakuisisi perusahaan yang ahli menggarap teknologi driverless.
JTEKT Corp pun diketahui sudah menyiapkan dana sekitar USD 660 juta atau setara Rp9,03 triliun untuk menyongsong tahun 2016.
BACA JUGA :
(brl/red)