Mobil listrik Indonesia dilirik Malaysia, BPPT mengaku tak khawatir
Techno.id - Beberapa waktu belakangan, nama Ricky Selon kembali mencuat ke publik. Hal ini tak terlepas dari Selo, nama mobil listrik buatannya yang akhir-akhir ini tengah ramai diperbincangkan di media sosial.
-
Tak dihargai, mobil listrik karya anak bangsa diakuisisi Malaysia 'Meski ini jalan berputar, untuk negri kami kelak. Meski Pahit.'
-
Menara ini akan jadi simbol dukungan pengembangan mobil listrik Proyek mobil listrik yang pernah dicanangkan oleh mantan menteri BUMN Dahlan Iskan sekarang sudah tak terdengar lagi gaungnya.
-
Kemenperin akan kaji intensif pengembangan mobil listrik di Tanah Air "Jika tidak diantisipasi perkembangannya, hanya akan menjadikan kita sebagai pengguna"
Sebelumnya, ia dan mantan Menteri BUMN Dahlan Iskan pernah mengutarakan niat untuk bisa memproduksi Selo secara massal di Indonesia. Sayang, Badan Pengkajian dan Penerapan Teknologi (BPPT) menyatakan Selo tak lolos uji emisi.
Secara logika, Ricky selaku pencipta pastinya akan kecewa dengan keputusan tersebut. Meski tak mengatakan secara langsung. Ricky melalui akun Facebook pribadinya mengatakan bahwa proyek Selo akan tetap dilanjutkan, namun dengan Malaysia.
Menganggap pernyataan Ricky, Kepala BPPT Unggul Priyatno mengaku tak khawatir dengan hal itu. Ia pun mengungkapkan bahwa kondisi dunia otomotif (dalam hal ini, mobil) di Malaysia tak berbeda jauh dengan Indonesia.
"Ya, gak papa. Lagian Malaysia juga gak jago-jago amat bikin mobil kan? Gak papa. Kalau pun untuk dijual, siapa yang mau beli? Berapa banyak yang mau beli?" ujarnya sebagaimana dikutip dari Merdeka, Kamis (03/09).
Menurutnya, mobil listrik memiliki harga jual yang tinggi. Selain itu, teknologi baterai pada mobil listrik juga masih belum berkembang di negara-negara berkembang yang ingin memproduksi mobil listrik.
"Di negara maju, mobil listrik masih belum komersial. Jadi saya rasa akan sulit untuk laku di negara berkembang. Belum lagi teknologi baterai dan stasiun pengisian listrik yang belum 'merakyat'. Tetapi kalau riset, saya setuju," terangnya.
BACA JUGA :
(brl/red)