NSA khawatir kejahatan cyber di masa depan akan semakin parah
Techno.id - Dewasa ini, kejahatan cyber tengah menjadi sorotan oleh banyak pihak. Sebut saja seperti wacana pemerintah Indonesia untuk membentuk lembaga Badan Cyber Nasional atau situs perselingkuhan Ashley Madison yang baru saja diretas.
-
5 Teknologi baru ini ancam keamanan pengguna internet Salah satunya dimanfaatkan untuk hoax.
-
9 Tren teknologi 2021 wajib kamu tahu, ladang empuk karier masa depan Tren-tren ini sudah mulai diterapkan di berbagai sektor kehidupan. Ke depannya, banyak pekerjaan yang membutuhkan tren-tren ini. Mau mencoba?
-
10 Macam ancaman pada keamanan informasi digital yang perlu diwaspadai Kenali berbagai ancaman keamanan informasi digital untuk melindungi data penting dari serangan siber.
Pertanyaannya, apa yang akan terjadi dengan kejahatan cyber di masa depan? Apakah akan menjadi semakin berkurang atau justru sebaliknya? Setidaknya hal inilah yang saat ini tengah diprediksi oleh Badan Keamanan Nasional Amerika Serikat (NSA).
Ironisnya, lembaga yang dilengkapi dengan segudang peralatan canggih itu justru mengkhawatirkan jika kejahatan cyber di masa depan akan semakin parah. Pasalnya, teknologi akan terus berkembang dan akan berbahaya jika jatuh ke tangan yang salah.
Seperti dikutip dari BGR (25/08), seorang ahli NSA mengatakan, komputer masa depan (Quantum) akan tersedia dalam kurun waktu 50 tahun ke depan. Ia pun meyakini jika quantum nantinya akan mampu menembus sistem enkripsi tercanggih saat ini.
"Komputer quantum akan mampu memecahkan masalah enkripsi matematika seperti integer factorization, discrete logarithm mod primes dan elliptic curve discrete logs," ungkap seorang ahli NSA kepada International Business Times.
Menurutnya, komputer quantum kemungkinan tidak akan tersedia untuk pengguna biasa. Namun, ia meyakini jika badan intelijen negara lain akan mampu menerobos pertahanan AS yang terhubung dengan internet melalui komputer quantum.
Guna menghadapi kemungkinan tersebut, NSA saat ini tengah berusaha untuk menjalin kerja sama dengan para perusahaan investor dan instansi pemerintah untuk menciptakan komputer quantum dengan sistem enkripsi tercanggih yang pernah dibuat.
"Perlu dicatat bahwa kami tidak bermaksud meminta para vendor (komputer) untuk berhenti memproduksi algoritma Suite B (RSA 3072-bit, AES 256-bit, Elliptic Curve P-384) atau berhenti menggunakan algoritma tersebut," ujar NSA.
"Sebaliknya, kami ingin memberikan lebih banyak fleksibilitas bagi para vendor dan pelanggan kami saat ini sebagaimana kami mempersiapkan perangkat quantum yang aman di masa depan," imbuhnya.
BACA JUGA :
- China-Indonesia Mobile Game Conference jembatani industri mobile game
- Tidak bisa di akses, website Revolusi Mental diakui diretas
- TNI siap koordinasi terkaitan Badan Cyber Nasional
- DPR belum diajak bicara perihal Badan Cyber Nasional
- Gawat, dolar melambung bikin Lenovo berencana naikkan harga produk
(brl/red)