Panasonic dan Toshiba tutup pabriknya di Indonesia?
Techno.id - Panasonic dan Toshiba sempat diisukan bakal menutup pabriknya di Indonesia. Rumor ini merebak pasca produsen automotif ternama Ford meninggalkan Tanah Air. Namun isu itu dibantah langsung oleh Kepala Badan Penelitian dan Pengembangan Industri (BPPI), Kemenperin Haris Munandar. Menurut Haris, keduanya hanya merestrukturisasi usaha, bukan berniat untuk hengkang dari sini.
-
Tak menguntungkan, Ford tutup operasional di Indonesia dan Jepang Ford mengawali kiprahnya di pasar otomotif Indonesia pada 2002.
-
IDC: Penjualan PC di Indonesia lesu karena pemerintah tak boros Mereka mencatat selama 2015, penjualan PC di Asia-Pasifik berhenti di titik 107,6 juta unit saja.
-
Ekonomi Indonesia ‘galau’, ekspansi teknologi geser ke luar Jakarta Kondisi ekonomi sedang ‘galau’ karena tingginya nilai tukar dolar Amerika Serikat terhadap rupiah.
Keluarnya dua perusahaan teknologi dan elektronika asal Jepang itu dari Indonesia pun dianggap tak beralasan oleh Haris. Sebab, ia memaparkan pertumbuhan industri elektronika dalam negeri masih positif, kendati tampak tak bergairah.
"Di dalam dan luar negeri terjadi penurunan permintaan alat-alat elektronika. Namun, secara nilai, pertumbuhannya di Indonesia masih positif," terangnya pada wartawan Antara (05/02/16). Ia juga menambahkan lesunya industri elektronika Indonesia ini terpengaruh oleh macetnya perekonomian global.
Menurut data Kemenperin, industri elektronika dan telematika tumbuh rata-rata 2,5 persen sejak 2012 hingga 2015. Bahkan nilai investasi di sektor itu naik dari 5,9 miliar USD (sekitar Rp80 triliun) tahun 2014 ke 6,6 miliar USD (sekitar Rp90 triliun) di tahun 2015. Haris pun menuangkan optimismenya akan perkembangan industri elektronika Indonesia ke depannya.
"Pasar kita menjanjikan, negara juga aman. Pasti investasi akan datang," simpulnya.
IDC, perusahaan riset pasar, belum lama ini memublikasikan temuannya terkait kondisi industri PC di Indonesia. Secara global, jumlah PC yang terjual di dunia menurun, sama seperti di Tanah Air. Hal ini, salah satunya, disebabkan oleh belanja pemerintah yang terlampau hemat untuk kebutuhan teknologi.
BACA JUGA :
- IDC: Penjualan PC di Indonesia lesu karena pemerintah tak boros
- 10 Destinasi wisata terpopuler Indonesia bakal dialiri internet ngebut
- Negara ini jaringan 4G LTE-nya paling cepat di dunia
- Kartini muda Indonesia doyan belanja online pakai kupon diskon
- Bikin iri, rusun di kota ini punya internet gratis berkecepatan 1Gbps
(brl/red)