Panasonic optimis kembali terjun di pasar ponsel global
Techno.id - Sempat keluar dari pasar ponsel global pada tahun 2005, Panasonic akhirnya memutuskan untuk kembali bersaing di tahun 2012. Namun kala itu, divisi mobile Panasonic masih kalah bersaing dengan Samsung dan Sony hingga mengalami kerugian sebesar Rp 659 miliar.
-
Tahun ini, pasar smartphone Indonesia akan tetap menguntungkan Canalys turut memprediksi lebih dari 1,5 miliar smartphone bakal laku sepanjang 2016.
-
Panasonic dan Toshiba tutup pabriknya di Indonesia? Kemenperin berkilah, "Pertumbuhan industri elektronika Indonesia masih positif."
-
Bagaimana kondisi vendor smartphone lokal saat ini? Posisi Smartfren dan Advan cukup baik, Polytron masih sepi peminat.
Hebatnya, kegagalan Panasonic di masa lalu ternyata tak membuat raksasa teknologi Jepang itu jera begitu saja. Bahkan, Panasonic kini dilaporkan sangat optimis untuk kembali terjun di antara tahun 2015 hingga 2018.
Sebagaimana dikutip dari VentureBeat (27/09), The Economic Times of India mengatakan, Panasonic juga dikatakan telah menargetkan diri untuk mendapat keuntungan sebesar USD 2 miliar (Rp 29 triliun) dari penjualan ponsel global hingga akhir tahun 2018.
"Pasar ponsel tiga kali lipat lebih besar daripada perangkat elektronik dan akan menjadi jalur utama Panasonic di India dan pasar negara berkembang lainnya," ujar Manish Sharma selaku Direktur Panasonic cabang India.
Yang membuatnya berbeda, niat kembalinya Panasonic di pasar ponsel global kali ini tak hanya menjamah pasar India seperti tahun 2012 silam. Namun juga negara-negara berkembang di Asia Selatan, Timur Tengah, Afrika, dan bahkan Amerika Serikat dan Eropa.
"Pasar ponsel (Panasonic) akan lebih diperluas dan akan didorong oleh harga yang lebih murah 15 persen daripada ponsel papan atas," imbuhnya sebagaimana dikutip dari Times.
Jadi, apakah Panasonic kali ini mampu bersaing atau bahkan mengalahkan Samsung dan Sony atau produsen smartphone lainnya? Tentu saja, hanya waktu yang bisa menjawabnya.
BACA JUGA :
(brl/red)