Pemerintah Negara ASEAN siap intensifkan kerja sama bidang teknologi
Techno.id - Pertemuan menteri-menteri teknologi dan informasi komunikasi (TIK) se-ASEAN pekan lalu membahas berbagai kerja sama yang bisa dilakukan antar-negara. Pembahasan konsep ICT ASEAN Master Plan 2020 (AIM 2020) jadi agenda utama pertemuan para menteri tersebut.
-
Kunjungi markas perusahaan teknologi di AS, Menkominfo siap unjuk gigi Rudiantara akan membuka cakrawala dunia terkait kesiapan Indonesia sebagai ekonomi digital terbesar di Asia Pasifik.
-
Telkom: Manado jadi pintu gerbang internet internasional Dirut PT Telkomsel sebut PT Telkom akan bangun jaringan fiber optic outh East Asia - United States (SEA-US)
-
Huawei perkenalkan strategi dukung internet ultra cepat di Indonesia Strategi ini diklaim untuk membantu operator telekomunikasi menjawab tantangan pasar dalam lima tahun ke depan.
Pertemuan yang berlangsung di Vietnam itu juga dimanfaatkan untuk membahas kerja sama teknologi yang mungkin dilakukan antara negara ASEAN dengan Jepang. Di rapat antar-pemerintah itu, Jepang menyarankan pembangunan rute koneksi internet baru yang terhubung langsung dari Jepang ke negara-negara di kawasan ASEAN.
"Jepang mengusulkan bikin koneksi baru antara Jepang dengan ASEAN pakai rute baru. Rute baru ini bikin nantinya memecah trafik supaya semua tidak bertumpuk di Singapura. Jadi dari Jepang turun, masuk ke Filipina, kemudian masuk ke Indonesia memanfaatkan jalur palapa ring yang ada di Selat Makassar, tepatnya di Manado. Ini namanya route diversification," papar Rudiantara.
Usulan Jepang itu diakui Rudiantara cukup bagus bila bisa diterapkan karena lalu lintas koneksi internet internasional sekarang masih terpaku ke hub yang berada di Singapura. Saat ini hub jaringan internet global untuk Asia berada di Singapura, Hongkong, dan Jepang. Pembahasan lebih lanjut soal ide ini rencananya bakalan dilangsungkan pada tahun 2016 mendatang.
"Ini karena Jepang usul untuk meningkatkan kehandalan dan keamanan koneksi internet maka dibuat route diversification seperti itu," ucap Menteri yang akrab disapa Chief RA itu saat ditemui tim Techno.id selepas acara peluncuran digital platform XL di Gedung Smesco, Jakarta.
Dalam pertemuan itu juga dibahas inisiatif dari Indonesia soal layanan over-the-top (OTT) global. Pengkajian model bisnis yang bisa dijalankan OTT di negara ASEAN diharapkan bisa lahir dari pertemuan para perwakilan pemerintah di kawasan ASEAN tersebut.
"Dalam hal ini bukan berarti memblokir OTT Internasional tapi harus duduk bersama-sama, bagaimana ini baiknya. Saya juga lobi ke negara-negara yang penduduknya besar Vietnam, Malaysia, Thailand, dan Filipina. Empat itu yang saya lobi, mereka itu sih oke," ucap Chief RA.
Sambutan positif yang didapat dari beberapa negara ASEAN seputar inisiatif yang dilontarkan pemerintah Indonesia bakalan dibahas secara intensif. "Nanti kita mau adakan workshop di Kamboja minggu depan, di sana kita akan bahas lebih lanjut," tandasnya.
BACA JUGA :
(brl/red)