Pengemudi diancam, Go-Jek tak tinggal diam
Techno.id - Pesanan jasa ojek lewat aplikasi sedang booming bagi masyarakat Ibukota Jakarta. Saking boomingnya, aplikasi pesanan Go-Jek boleh dibilang melejit dan populer di kalangan pengguna perangkat mobile sehingga membuat jumlah pengemudi ojek yang bergabung di aplikasi itu terus bertambah.
-
Go-Jek siap tampung pengemudi GrabBike dan ojek pangkalan "Bergabunglah dnegan kami dan jayakan karya anak bangsa,” ajak Nadiem Makarim, CEO Go-Jek
-
Go-Jek sering mendapat teror, GrabBike aman terkendali Ketika Go-Jek mendapat teror dari pengemudi ojek konvensional, GrabBike malah santai.
-
Benci-benci rindu sama GO-JEK, kira-kira kamu ada di kubu yang mana? Jasa ojek masa kini ini banyak dicibir oleh tukang ojek jalanan tapi juga selalu dirindukan pekerja kantoran di ibu kota.
Sayangnya, tak semua berjalan mulus. Sebuah kabar tak sedap muncul lewat sosial media bahwa ancaman bagi para pengemudi Go-Jek muncul di tengah pengemudi ojek umum yang biasa mangkal di beberapa lokasi sekitar Jakarta. Kabarnya, para pengemudi ojek yang mangkal dan tidak bergabung bersama Go-Jek diancam dan dianggap mengambil jatah mereka.
Seorang kawan mengakui bahwa ketika menggunakan layanan Go-Jek pengemudinya sempat enggan memberikan helm sewaktu menjemputnya sampai lokasi tertentu. Tak lama pengemudi menjelaskan sambil memberi helm bahwa dirinya sempat mengalami perlakuan tidak menyenangkan dari pengemudi ojek yang biasa mangkal di tempat itu.
Nadiem Makarim selaku CEO Go-Jek mengaku telah mengetahui adanya tindakan resistensi dari para pengemudi ojek di luar pihaknya. Ia juga menganggap maklum akan hal itu karena adanya kurang informasi yang didapat para pengemudi ojek atas harapan Go-Jek bagi pengemudi ojek di Indonesia.
"Perubahan positif pasti ada resistensi, itu normal. Sebagian kasus yang terjadi karena kurang informasi ke pengemudi ojek yang belum bergabung bersama Go-Jek. Sebenarnya, kami bukan mau berkompetisi dengan mereka melainkan sebaliknya, kami ingin merangkul supir ojek yang terpercaya dan meningkatkan penghasilan mereka," ungkap Nadiem.
Lebih lanjut, Nadiem menyebutkan pihaknya telah melakukan antisipasi demi menjaga keamanan pengemudi yang ada di dalam perusahaannya maupun pengguna layanannya. Ia menyebutkan bahwa keamanan pengemudi dan keamanan jadi prioritas bagi Go-Jek.
"Kami selalu mengawasi titik-titik rawan dan memberi warning bagi pengemudi kami. Sosialisasi juga kami langsung lakukan kepada ojek di sekitar area tersebut apa misi sosial kami. Banyak kasus setelah dijelaskan, akhirnya malah gabung dan jadi pengemudi Go-Jek yang handal dan rajin," tambahnya.
Nadiem pun memaparkan perusahaannya yang lahir dari anak Indonesia memiliki harapan bisa maju bersama dengan semua ojek yang jujur dan ingin bekerja keras. Go-Jek mengklaim berusaha memberikan penghasilan yang berlipat ganda bagi pengemudinya melalui kemudahan yang disediakan dengan memanfaatkan teknologi.
"Go-Jek bersama para pengemudi kami akan selalu merangkul sesama pengemudi ojek di jalanan. Kami cinta Indonesia, kami karya anak bangsa dan kami ingin maju bersama semua pengemudi ojek," tandas Nadiem.
BACA JUGA :
(brl/red)