Perlu efisiensi? Sekarang startup dan UKM bisa pakai cloud Datacomm
Techno.id - Penggunaan teknologi berbasis komputasi awan mulai diadopsi pasar teknologi di berbagai penjuru dunia, begitu juga Indonesia. Peluang menggenjot bisnis cloud computing yang masih ‘hijau’ ini dimanfaatkan Datacomm Diangraha untuk meluncurkan unit bisnis barunya bernama Datacomm Cloud Business (DCB).
-
Sediakan layanan email bisnis berbasis cloud, Datacomm sasar UKM Gandeng Zimbra, produk dari Synacor dengan memperkenalkan Cloudciti Enterprise Email Service
-
Infrastruktur cloud Indonesia masih jauh dari kebutuhan minimum Menurut Cisco, Indonesia hanya memiliki kecepatan unduh dan unggah rata-rata sebesar 3.906 Kbps dan 2.191 Kbps.
-
4 Fakta teknologi cloud, solusi cerdas untuk UKM agar tahan krisis Teknologi ini bisa membantu UMKM bertahan di tengah pandemi virus corona
Bisnis baru yang akan fokus menyediakan layanan cloud computing ini diungkap Presiden Direktur Datacomm Tan Wie Tjin karena potensi pasar yang ada di di industri ini sangat besar dan masih terbuka. Berdasar data Asia Cloud Computing Association, Tjin mengungkap cloud diidentifikasi sebagai pertumbuhan kunci bagi berbagai bisnis dengan nilai pasar lebih dari Rp 12,1 triliun hingga tahun 2017.
Komputasi awan digadang-gadang sangat dibutuhkan karena teknologi cloud computing menawarkan peluang bagi pebisnis menekan biaya investasi teknologi tapi tetap meningkatkan efisiensi, daya saing dan diferensiasi agar mampu memperluas pasar. Kondisi tersebut sangat pas dengan kebutuhan perusahaan rintisan alias startup yang banyak lahir di Indonesia belakangan ini.
"Peluncuran Datacomm Cloud Business ini juga bertujuan untuk mewujudkan komitmen jangka panjang kami yakni meningkatkan adopsi cloud computing di Indonesia karena kami percaya teknologi ini dapat menjadi business enabler untuk meningkatkan perekonomian Indonesia,” jelas Tjin.
Datacomm Cloud Business optimis dapat memberikan layanan cloud computing terbaik untuk pebisnis, karena telah memiliki pengalaman selama 25 tahun memberikan layanan TI, khususnya sebagai penyedia teknologi jaringan. Ia didukung dengan sumber daya profesional sekitar 350 orang.
"Kami memiliki komitmen keuangan yang kuat, telah memiliki data center serta memiliki sertifikasi internasional ISO 9001, ISO 27001 dan ISO 20000," jelas Tjin dalam keterangan resmi yang diterima tim Techno.id.
Datacomm mengklaim bahwa DCB telah menyediakan berbagai paket dan harga yang dapat dipilih sesuai keperluan pelanggan, baik enterprise atau UKM. Berbagai industri, seperti: hospitality, logistik, security, pemerintahan, edukasi, lembaga riset, sektor publik, financial services, health care, oil & gas akan menjadi target layanan cloud computing DCB.
Datacomm menawarkan dua layanan melalui DCB. Pertama dinamai Sentriciti meliputi layanan Security as a service (SecaaS) yang meliputi Security Remote Monitoring (SRM), Security Device Management (SDM), dan Security Professional Services (SPS).
Kedua, Cloudciti yang menawarkan berbagai layanan Cloud-as-services (XaaS) yang meliputi Enterprise Infrastructure as a Service (IaaS), Enterprise Email Services, Backup and Disaster Recovery as a Service, Mobile Collaboration Platform as a Service, dan Enterprise Mobility Management as a Service.
BACA JUGA :
- 5 Alasan mengapa bisnis atau startup pemula harus punya cloud storage
- Penjualan infrastruktur cloud di Asia-Pasifik sudah kalahkan AS
- Microsoft dan nVidia saling mengintegrasikan cloud computing mereka
- 4 Metode backup data paling modern dan praktis
- Microsoft akui Ubuntu Linux adalah platform 'cloud' terbaik
(brl/red)