RCTI meraup pendapatan kotor hingga Rp 4,765 triliun
Techno.id - Badan Pusat Statistik (BPS) telah mengumumkan jika industri di Indonesia sedang mengalami masa lesu. Bagaimana tidak lesu? Pertumbuhan ekonomi yang tahun lalu mencapai 5,14 persen, kini hanya sebesar 4,71 persen. Namun, apa yang terjadi dengan 13 stasiun TV nasional sungguh bertolak belakang.
-
Selama Ramadan belanja iklan TV tembus Rp 7 triliun RCTI lebih mendominasi dengan mendapat bagian Rp 1,049 triliun
-
Iklan apa yang paling sering muncul di tv selama tahun 2015? Survei yang dilakukan Adstensity menempatkan iklan Marjan Melon paling sering muncul di televisi menjelang bulan Ramadan.
-
Dukung industri periklanan TV, Adstensity jalin kemitraan strategis Sapto: Adstensity akan memantau aktivitas TVC yang tayang di 13 televisi secara real time.
Menurut data yang didapat dari Adstensity, belanja iklan di televisi pada semester pertama 2015 mencapai Rp 32,919 triliun. Angka sebesar ini hanya berasal dari pendapatan kotor 13 stasiun TV nasional.
"Persaingan antar kelompok televisi masih seru meski ekonomi melambat, tapi turunnya Trans grup dari sisi pendapatan mengejutkan. Di sini perlunya talent-talent dalam mengendalikan industry kreatif," kata Sapto Anggoro, selaku direktur PT. Sigi Kaca Pariwara, pengembang platform riset Ad Adstensity, seperti yang dikutip dari Merdeka (2/7/15).
Dari 13 Stasiun tv nasional yang di data Adstensity, RCTI tercatat sebagai stasiun TV dengan pendapatan kotor tertinggi hingga mencapai Rp 4,765 triliun. Berikutnya adalah SCTV dengan pendapatan mencapai Rp 4,731 triliun. Nomor ketiga diduduki oleh MNC TV dengan pendapatan mencapai Rp 3,843 triliun. Sedangkan pendapatan terendah diperoleh TVRI dengan raihan angka Rp 12,005 miliar.
Walaupun RCTI memperoleh pendapatan kotor tertinggi, namun penguasaan pendapatannya hanya mencapai 15 persen. Sedangkan, SCTV dan MNC TV masing-masing menguasai 14 persen dan 12 persen. Sementara Trans Corp yang selama bertahun-tahun menduduki peringkat tertinggi, semester pertama 2015 ini hanya mendapatkan 8 persen pangsa pasar.
BACA JUGA :
(brl/red)