Riset buktikan internet dan ponsel ubah gaya hidup manusia
Techno.id - Teknologi terus berkembang tiap waktu dan masuk ke dalam lini kehidupan manusia. Berbagai aktivitas manusia boleh berhasil dipermudah dengan bantuan perangkat komunikasi bergerak yang sudah digunakan secara luas oleh masyarakat dunia.
-
Tahun 2016, remaja lebih pilih streaming daripada nonton TV Riset yang dikeluarkan Ericsson Consumer Labs ungkap, remaja yang lahir di pertengahan tahun 1990-an tak lagi suka menikmati tayangan televisi.
-
Riset Google: Kaum urban cenderung gunakan smartphone untuk sosmed Hampir 86 persen kaum urban banyak menggunakan smartphone untuk kegiatan bersosial media.
-
Siap-siap, wearable devices bakalan segera digusur tren baru Ericsson: Teknologi wearable device akan dikalahkan oleh teknologi physical capabilities
"Gaya hidup masyarakat sekarang sudah berubah. Dulu kalau kita janjian sama orang di bioskop jam 7 ya sudah berarti jam 7 kita harus sudah di sana. Tapi dengan kehadiran ponsel, orang semakin mudah berkomunikasi untuk menentukan acara dan jadwalnya sesuai kondisinya," kata Hardyana Syintawati, VP Marketing and Communications Ericsson Indonesia.
Wanita yang akrab disapa Nana itu memaparkan penggunaan perangkat komunikasi bergerak kian mempengaruhi gaya hidup masyarakat setelah kehadiran smartphone, internet dan perangkat terhubung lainnya. Komunikasi yang lebih mudah membuat orang bisa lebih mudah pula menjalani kehidupannya.
"Dengan adanya konektivitas lain dan internet mengubah lifestyle jauh lebih percaya pada opini publik dibanding review expert. Sharing ekonomi bisa dilakukan, smartphone yang terhubung dengan internet sebagai milik pribadi dapat dikomersialkan hingga mengubah gaya hidup kita ke arah yang lebih memudahkan," tambah Nana.
Ia menyebutkan sharing ekonomi yang kian mudah melalui koneksi internet telah dilakukan orang-orang di banyak negara memanfaatkan jejaring sosial. "Di beberapa negara sudah ada yang share alat-alat rumah tangga miliknya disewa orang. Makin banyak orang yang pakai jejaring sosial," jelas Nana.
Pemanfaatan smartphone dan internet tersebut ditemukan Ericsson dalam sebuah riset 10 Tren Konsumer Teratas 2016 yang dilakukan Ericsson Consumer Lab di 24 negara di seluruh dunia. Laporan tersebut juga menunjukan bahwa sebagai adopsi dari teknologi terhubung bergerak sangat cepat dari sebelumnya, penggunaan pasar terbiasa menjadi pengusung perubahan cepat.
Laporan tahun ini menunjukkan bahwa konsumen percaya kecerdasan buatan (AI) akan segera memungkinkan interaksi dengan obyek tanpa membutuhkan layar smartphone lagi. Bahkan setengah dari seluruh pengguna smartphone memprediksikan bahwa smartphone akan menjadi sesuatu yang kuno di lima tahun mendatang.
BACA JUGA :
- Percaya atau tidak, robot pintar akan mengambil semua pekerjaan Anda
- Tren berubah, wisatawan lebih takut tak bawa ponsel ketimbang deodoran
- Pakai baju berwarna cerah bikin enteng jodoh di Tinder
- Miris, 20 persen anak di Asia Tenggara lebih doyan main smartphone
- Laporan kuartal empat dirilis, penjualan PC global kian mengenaskan
(brl/red)