Rusia berencana kembangkan OS pengganti Android dan iOS
Ilustrasi Smartphone © 2015 techno.id
Techno.id - Beberapa waktu yang lalu, pemerintahan Rusia sempat menyampaikan bahwa mereka akan mulai mengurangi ketergantungannya terhadap teknologi 'barat'. Untuk itu, Rusia melalui Menteri Komunikasinya, Nikolai Nikiforov mengambil sejumlah langkah awal untuk mewujudkan rencananya tersebut.
-
Rusia surati 3 raksasa internet perihal UU Telekomunikasi & Internet Rusia ingatkan Google, Facebook, dan Twitter untuk patuhi UU Telekomunikasi dan Internet negaranya
-
BlackBerry akui kekuatan ekosistem Android BlackBerry menyatakan bahwa kehadiran Priv merupakan jalan untuk menyatukan sistem keamanan BlackBerry dan produktivitas Android.
-
Google pertimbangkan untuk perkuat privasi keamanan Android Saingi iOS, Google pertimbangkan untuk tingkatkan fitur keamanan dan privasi Android
Seperti dikutip dari Engadget (18/5/15), Nikiforov baru-baru ini bertemu dengan perusahaan teknologi asal Finlandia, Jolla, untuk membicarakan mengenai pengembangan sistem operasi mobile asli Rusia yang berbasis OS Sailfish. Menurutnya, pembicaraan yang dilakukannya dengan Jolla tersebut merupakan suatu langkah strategis untuk memulai pengembangan OS atau platform domestik. Lebih lanjut Nikiforov menjelaskan, jika rencana pengembangan ini bertujuan untuk mendorong bisnis teknologi lokal supaya lebih 'bergairah' serta mengurangi risiko pengawasan yang marak terjadi pada OS berbasis Android maupun iOS. Nikiforov mengatakan, kendati Sailfish adalah OS dari negara lain, sifatnya yang open source akan memungkinkan Rusia untuk mengembangkannya sesuai dengan kebutuhan.
Jika semua berjalan sesuai dengan rencana, Nikiforov yakin OS buatan Rusia ini akan digunakan hampir 50 persen di negara tersebut pada dekade selanjutnya. Kendati demikian, Nikiforov tidak secara gamblang menjelaskan langkah apa yang akan diambil dirinya dan pemerintah supaya rakyatnya yang selama ini telah nyaman menggunakan smartphone berbasis Android dan iOS mau beralih ke OS rakitan dalam negeri tersebut.
BACA JUGA :
(brl/red)