Sektor aplikasi jadi salah satu prioritas pengembangan BeKraf
Techno.id - Optimisme layak untuk dikobarkan di ekosistem industri aplikasi Indonesia ke depannya. Ini setelah Kepala Badan Ekonomi Kreatif (BeKraf), Triawan Munaf, memaparkan komitmennya untuk mengembangkan sektor itu bersama industri film dan musik. Triawan beralasan jika ketiga sektor yang berada di ranah ekonomi kreatif itu memiliki daya tarik yang luar biasa, terutama kalau dibandingkan dengan sub-sektor lain.
-
Bekraf lakukan seleksi aturan penghambat industri kreatif Bekraf sedang mengkaji aturan-aturan dan regulasi yang berkenaan ekonomi kreatif.
-
Bukalapak sepakati MoU dukung ekonomi kreatif bersama Bekraf Bukalapak bersama Badan Ekonomi Kreatif menandatangi MoU kerja sama sebagai bentuk dukungan menghadapi Masyarakat Ekonomi Asean.
-
BI gelar JaKreatiFest 2021, dorong geliat ekonomi & UMKM melek digital Kegiatan ini dapat mendukung kemajuan perekonomian masyarakat, khususnya UMKM
"Ada tiga prioritas kami, yakni film, aplikasi, dan musik. Saat ini, film belum bisa hasilkan ekonomi yang berarti buat Indonesia. Padahal potensinya besar. Banyak persoalan yang harus dibereskan. Lalu, aplikasi misalnya game. Kemudian, musik. Musik adalah salah satu popular culture dan banyak sekali talent di Indonesia untuk sektor musik ini," papar ayah dari aktris dan penyanyi Sherina Munaf itu.
Triawan juga mengeluhkan persoalan yang melanda sub-sektor ekonomi kreatif, contohnya regulasi, sumber daya manusia, serta infrastruktur. Meski untuk mengembangkan dan membenahi permasalahan di tiga sektor potensial itu tak mudah, Triawan optimistis ekonomi kreatif Indonesia bisa maju.
"Kami punya misi agar Indonesia jadi pemain handal di dunia tahun 2030. Kita ketinggalan dibidang ekonomi kreatif. Kami harus menyatukan seluruh aset dan Indonesia. Selama ini data riset yang dimiliki belum cukup kita analisis. Ecosystem dari subsektor masih berantakan," simpulnya pada Merdeka.com (15/10/15).
BACA JUGA :
(brl/red)