Seorang wanita gugat Twitter karena ISIS
Techno.id - ISIS memang banyak melakukan aktivitas komunikasi dan menebar propagandanya di media sosial, salah satunya adalah Twitter. Kelompok ekstrem ini memang lebih menyukai Twitter sebagai platform propagandanya.
-
Mengapa media sosial seolah tak mampu menghalau gerak ISIS? Dalam memerangi ISIS di media sosial, Facebook dan Twitter mendapat dukungan dan kritik yang berimbang
-
CEO Facebook dan CEO Twitter jadi target teror ISIS selanjutnya? Ini adalah respons dari grup militan itu terhadap langkah Facebook dan Twitter yang memblokir akun-akun yang berhubungan dengan ISIS.
-
Lanjut perang, hacker Anonymous klaim lumpuhkan 5500 akun Twitter ISIS Anonymous benar-benar perangi ISIS sesuai janjinya.
Hal inilah yang menjadi alasan seorang wanita yang suaminya menjadi korban salah satu serangan ISIS. Dilaporkan oleh wall Street Journal (15/01/16), Llyord Carl menggugat Twitter karena tidak menindak akun-akun ISIS yang menyebarkan propaganda di sana.
Wanita tersebut menyebutkan dalam gugatannya jika Twitter selama bertahun-tahun telah sengaja mengizinkan kelompok ISIS untuk menggunakan jaringan sosial tersebut untuk menyebarkan propaganda ekstrimis, penggalangan dana, serta merekrut anggota baru yang memungkinkan melakukan berbagai serangan teror.
Gugatan tersebut juga menyebutkan jika saat ini ada sekitar 70 ribu akun ISIS di Twitter. Namun pihak Twitter mengatakan jika gugatan ini tidak berdasar, pasalnya mereka telah melakukan penghapusan akun terkait ISIS pada tahun 2015 lalu sampai-sampai perusahaan ini juga jadi target serangan ISIS karena penghapusan tersebut.
BACA JUGA :
- Twitter luncurkan akun khusus bagi para gamer
- Asyik, kini nonton video Periscope bisa langsung di timeline Twitter
- Bersiaplah tweeps, Twitter berencana kaitkan tweet Anda dengan iklan
- Ini tim sepakbola berisi 11 pemain terpopuler di Twitter
- Penulis Indonesia tulis buku pertama dengan bantuan Twitter Poll
(brl/red)