Seperti ini cara Google mengontrol proyek balon Loon
Techno.id - Proyek Loon merupakan jaringan internet balon yang dirancang untuk menghubungkan orang-orang di pedesaan maupun di daerah terpencil. Balon dengan jaringan LTE sengaja dipilih untuk menyediakan konektivitas di berbagai tempat yang tidak terjangkau satelit. Seperti apa cara kerja balon internet tersebut?
-
Menkominfo dukung Project Loon Google, asal... Layanan internet memanfaatkan Project Loon diharapkan bisa diterapkan di kawasan Timur Indonesia.
-
Tak bakal tubrukan, balon Google terbang lebih tinggi dari pesawat Balon Google akan terbang di atas 60 kilometer dan lebih tinggi dari jalur pesawat.
-
Jajal balon Google, operator Indonesia sediakan frekuensi 900 Mhz Google segera luncurkan Project Loon di Indonesia, operator telekomunikasi sambut gembira
Balon udara yang dibuat oleh Google ini akan beroperasi di lapisan stratosfer bumi dengan ketinggian 20Km di atas permukaan laut. Balon ini bergerak dengan bantuan angin yang dikendalikan menggunakan algoritma perangkat lunak untuk menentukan ke mana balon pergi. Selain itu, balon Loon juga didukung dengan panel surya array sebagai pemasok energi pada komponen elektronik dan baterainya.
Bagian gelembung balon didesain menggunakan bahan plastik polietilen agar tahan selama 100 hari melambung di udara. Balon Loon cukup besar dengan ukuran 15 x 12 meter, namun Anda tetap tidak akan dapat menyaksikan balon tersebut bertebangan di udara.
Proyek balon Loon tidak akan mengganggu lalu lintas udara karena berada di jalur yang lebih tinggi dua kali lipat dari pesawat terbang. Sejauh ini, proyek Loon masih diuji cobakan di Argentina. Dalam pengujian tersebut balon Loon dapat mengangkasa selama 187 hari dan mengelilingi bumi sebanyak sembilan kali. Ingin tahu lebih banyak tentang proyek Loon, follow 'project Loon' di Google Plus.
BACA JUGA :
(brl/red)