Syukurlah, Asus tak akan naikkan harga produk karena dolar AS
Techno.id - Nilai tukar dolar Amerika Serikat yang meroket dan meninggalkan jauh rupiah mempengaruhi segala sektor kehidupan, termasuk industri teknologi. Berbagai cara dilakukan pemain industri supaya bisnisnya bisa berjalan dengan normal di tengah desakkan harga dolar.
-
Advan: Naikkan harga produk itu tak populis Vendor gadget asal Indonesia ini mengaku tidak akan mengambil tindakan menaikkan harga barang buatannya yang telah hadir di pasaran.
-
Asus pede luncurkan produk baru ditengah prediksi melorot pasar tablet "...yang terjadi bukan penurunan penjualan, tapi lebih ke pasar yang sudah lebih stabil daripada sebelumnya yang meningkat secara drastis."
-
Popularitas tablet menurun, vendor siapkan manuver baru Banyak vendor gadget mulai memutar otak untuk memasarkan tablet mereka karena permintaan pasar tablet sedang mengalami pasang surut.
Vendor asal Taiwan, Asus mengaku tak akan melakukan penyesuaian harga demi mengamankan bisnis perangkat mobile yang dilakukannya. Saat ini, perusahaan itu menjamin tidak akan ada kenaikan harga di lini produk komputer tablet yang dipasarkannya.
“Dolar naik pastinya pengaruh ke bisnis yang kita jalanin. Tapi sekarang kita masih belum ada rencana atau pembicaraan soal menaikkan harga sebagai penyesuaian atas tingginya harga dolar Amerika Serikat,” kata Pratiwi Winata, Tablet Product Manager Asus Indonesia.
Kebijakan yang diambil Asus untuk mempertahankan harga di tengah tekanan harga dolar AS ini cukup menghibur. Pasalnya, sebagian produsen gadget lainnya telah menetapkan kebijakan bakalan menaikkan harga produknya sebagai upaya mengamankan bisnis.
Produsen gadget dari Tanah Tiongkok, Lenovo misalnya. Perusahaan ini mengaku bakalan menerapkan kebijakan penyesuaian harga supaya tak menanggung kerugian akibat pelemahan nilai tukar rupiah terhadap mata uang Negeri Paman Sam.
Adrie R. Suhadi, Country Lead Smartphone Division Lenovo Indonesia yang ditemui tim Techno.id menyatakan kemungkinan penerapan kebijakan kenaikan harga tersebut. Sayangnya, ia tak menyebutkan secara detil ambang batas nilai tukar dolar yang ditetapkan perusahaan sebelum akhirnya menyesuaikan harga produk.
Pria berkacamata itu hanya meyakinkan pasar bahwa perusahaannya masih menunggu dan memantau segala kondisi yang terjadi di ekonomi Indonesia. Ia juga mengaku ingin sebisa mungkin menghindari kenaikan harga dari tiap produk karena penyesuaian harga. "Akan kami review dulu sedikit ke depan, dan hal yang sama juga pasti dilakukan oleh pemain lain,” ujar Adrie.
BACA JUGA :
- Asus pede luncurkan produk baru ditengah prediksi melorot pasar tablet
- Gawat, dolar melambung bikin Lenovo berencana naikkan harga produk
- Buka pabrik, Oppo sediakan 2.000 lapangan kerja di Tangerang
- Sony ungkap 5 fakta misterius tentang perusahaannya
- China-Indonesia Mobile Game Conference jembatani industri mobile game
(brl/red)