Tahun ini, Kemristekdikti targetkan 6.500 publikasi ilmiah
Techno.id - Kementerian Riset Teknologi dan Pendidikan Tinggi (Kemristekdikti) menargetkan bahwa tahun ini harus ada 6.500 publikasi ilmiah dari berbagai aktivitas penelitian dan pengembangan di Indonesia.
-
Menristekdikti siapkan dana berlimpah untuk genjot riset industri Pihak Kemenristekdikti telah menyiapkan banyak dana untuk menggenjot riset di sektor industri yang masih tercatat rendah.
-
Riset Indonesia kalah dari Malaysia, apa penyebabnya? Hasil dan penerapan penelitian di Indonesia masih kalah jauh dari Malaysia dan Vietnam.
-
Andakah peneliti yang Indonesia butuhkan saat ini? Indonesia masih sangat membutuhkan peneliti di bidang pangan, kesehatan, dan energi.
"Kalau targetnya memang 5.5000 sampai 7.000 (publikasi ilmiah) pasti akan tercapai. Tapi kita anggarkan hanya 6.500 tahun ini," ucap Menteri Riset Teknologi dan Pendidikan Tinggi (Menristekdikti), M Nasir.
Menurut Nasir, angka publikasi ilmiah sebanyak 5.500 di tahun 2015 masih tergolong rendah. Dari jumlah tersebut, lanjut Nasir, jumlah peneliti Indonesia yang sebenarnya masih belum tercatat dengan baik.
"Kebetulan yang sudah dicatat Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI) sekitar 9.500 orang, tetapi belum termasuk dari perguruan tinggi. Kami memiliki dosen sekitar 120.000 orang," papar pria kelahiran 55 tahun silam itu.
Menurut catatan LIPI, Nasir mengatakan bahwa jumlah peneliti dari jenjang pendidikan doktor (S3) baru sekitar 7 persen (dari jumlah total peneliti di Indonesia). Sementara dari Master (S2) sebanyak 75 persen dan sisanya Sarjana (S1).
"Yang S1 (Sarjana) ini harus kami 'selesaikan' dengan cepat," imbuh Nasir.
BACA JUGA :
(brl/red)