Tak akan ada lagi istilah CEO wanita di tahun 2030
Techno.id - Sampai saat ini, kebanyakan wanita masih dipandang sebelah mata oleh sebagian kalangan. Kesetaraan antara pria dan wanita dalam memimpin perusahaan masih dianggap belum adil sepenuhnya.
-
XL tambah perempuan baru di jajaran direksi Operator telekomunikasi ini baru saja menunjuk Direktur baru, Yessie D. Yosetya.
-
Layakkah seorang wanita menjadi CEO startup? "Kalau dari sudut pandang saya, rasanya apakah CEO seorang pria atau wanita tidak terlalu membawa banyak perbedaan."
-
CEO XL: Siapa bilang Axis kehilangan pamor? Dian Siswarini mengungkapkan jika Axis masih memiliki taji tapi bukan di wilayah pusat seperti Jakarta.
Hal ini juga disampaikan oleh CEO XL Axiata, Dian Siswarini. Dia mengatakan bahwa sistem pengotakan gender masih terjadi, namun dia meyakini hal tersebut akan hilang dengan sendirinya.
"Nah sayangnya, sistem pengotakan masih terjadi. Tapi nanti, pada tahun 2030 tidak akan ada lagi istilah pemimpin perempuan yang ada hanyalah pemimpin. Karena orang-orang sudah terbiasa melihat perempuan menjadi pemimpin," terang Dian Siswarini.
Tak hanya itu, keberadaan pemimpin perempuan atau CEO wanita sebenarnya bisa meningkatkan performa perusahaan secara signifikan. Dian memaparkan bahwa semakin banyak wanita di jajaran Board of Director (BoD) sebuah perusahaan maka akan menciptakan peningkatan performa perusahaan hingga 30 persen.
"Saya rasa kita perlu menambah lagi pemimpin wanita. Berdasarkan survei di suatu korporasi, ada satu BoD membernya perempuan, maka bisa membuat performa perusahaan tersebut naik hingga 30 persen. Kemudian, kebanyakan pemimpin wanita itu lebih bisa mengayomi karyawannya dan pemimpin wanita itu lebih care terhadap people development," katanya.
Jadi, sebenarnya keberadaan wanita dalam suatu perusahaan itu justru bisa menjadi penyemangat sekaligus menciptakan suasana kekeluargaan yang sangat kental. Pasalnya, setiap wanita memiliki naluri keibuan yang bisa mengayomi seluruh karyawan.
Ternyata memang benar, selama kuartal pertama tahun 2016 saat Dian Siswarini memimpin di XL Axiata, perusahaan tersebut berhasil meraih peningkatan pendapatan sebesar 2 persen YoY, seperti yang disadur dari Merdeka (29/4/2016).
BACA JUGA :
- Pasar Indonesia tertinggal dari Malaysia dan Thailand
- Sang CEO ingin Halodiana.com digunakan satu juta orang setiap hari
- Tri Fokus Kembangkan Aplikasi Mobile dan Layanan Data
- Emirsyah Satar: Kami merancang MatahariMall agresif di Indonesia
- CCO Kaskus: Kami perlu effort lebih untuk saingi Facebook dan Google
(brl/red)