Tren berubah, wisatawan lebih takut tak bawa ponsel ketimbang deodoran
Techno.id - Tren dunia saat ini memang sudah sangat berubah. Tak sedikit orang mendewakan gadget atau ponsel pintar mereka ketimbang hal lainnya.
-
Anti mati gaya, 9 barang ini wajib selalu ada di tasmu ketika hangout Barang-barang ini juga membantu terlebih jika kamu dalam situasi genting.
-
Kamu ingin liburanmu nyaman? 8 hal ini wajib kamu hindari Semua orang pasti menginginkan liburan yang sempurna.
-
6 Sikap ini akan memudahkan Anda lepas dari belenggu gadget Cara berikut ini anti-ribet dan bisa ditiru oleh siapa pun!
Tak percaya? Coba simak hasil survei yang dilakukan oleh situs perjalanan Expedia berikut ini.
Dalam penjelasannya, pihak Expedia mengklaim bahwa banyak orang yang bepergian untuk wisata alias wisatawan kini lebih takut tak membawa ponsel pintar ketimbang barang penunjang lainnya seperti deodoran. Sebagaimana dikutip Techno.id dari BusinessInsider (15/1/16), hampir 66 persen wisatawan mengatakan ponsel pintar jauh lebih penting untuk di bawa selama liburan.
Sementara itu, 51 persen wisatawan mengatakan jika sikat gigi adalah salah satu barang yang penting di bawa saat bepergian. Baru setelahnya, sebanyak 23 persen wisatawan mengatakan deodoran adalah barang yang wajib di bawa ketika berlibur.
Dalam hasil surveinya, pihak Expedia mengungkap jika ponsel pintar jadi barang yang paling harus di bawa selama liburan karena wisatawan menganggap perangkat tersebut bisa digunakan untuk mencari informasi. Tak hanya itu, sekitar 84 persen responden mengungkap jika ponsel pintar sangat penting karena akan membuat mereka selalu terhubung dengan internet selama liburan.
Nah, apakah Anda setuju dengan hasil studi alias survei dari Expedia ini?
BACA JUGA :
- Pakai baju berwarna cerah bikin enteng jodoh di Tinder
- Miris, 20 persen anak di Asia Tenggara lebih doyan main smartphone
- Laporan kuartal empat dirilis, penjualan PC global kian mengenaskan
- Ini hal-hal yang membuat gamer ogah memainkan game di gadget-nya lagi
- Miris, 60% petinggi wanita di perusahaan TI pernah dilecehkan!
(brl/red)