Waspada, 3 kelompok hacker ini intai industri perbankan!
Techno.id - Penjahat cyber mulai kembali beraksi dengan menyerang organisasi keuangan menggunakan gaya pengintaian terselubung, malware yang dimodifikasi khusus, perangkat lunak resmi serta penggunaan cara-cara baru dan inovatif untuk mencuri uang.
-
Siapa bilang bisnis kecil di Indonesia bebas dari cybercrime? Dari laporan Symantec, serangan terhadap Usaha Kecil dan Menengah (UKM) malah sangat potensial.
-
Indonesia ada di urutan ke-8 negara berpotensi kena kejahatan siber! Para penjahat siber profesional itu bisa mengambil uang cash tanpa menyentuh mesin ATM.
-
Ratusan PC instansi pemerintah diserang, hacker ini sangat berbahaya! Sekelompok spionase cyber telah berhasil meretas ratusan komputer di lebih dari 45 negara. Apa saja yang telah mereka lakukan?
Dony Koesmandarin, Territory Channel Manager Kaspersky Indonesia mengungkapkan bahwa memasuki awal tahun ini terdapat dua isu besar kelompok Hacker yaitu Metel dan GCMAN. Dua kelompok tersebut membidik institusi perbankan dan keuangan.
Lebih lanjut, diungkapkannya bahwa sebelumnya terdapat penyerangan cyber dari Carbanak yang merupakan salah satu kelompok yang telah berhasil menembus pertahanan organisasi keuangan dan tersebar secara global. Sementara itu, Metel dan GCMAN masih aktif melakukan penyerangan di kawasan Rusia.
Kelompok Hacker Metel melakukan penyerangan dengan cara mendapatkan kontrol atas mesin dalam bank yang memiliki akses ke transaksi uang misalnya komputer call center dengan mengotomisasi rollback dari transaksi ATM.
Kaspesky Lab mencatat bahwa penjahat cyber berada di jaringan selama satu setengah tahun sebelum melakukan pencurian. Ketiga kelompok hacker ini diidentifikasi bergeser kearah penggunaan malware disertai dengan perangkat lunak resmi dalam aksi penipuan mereka.
Namun, GCMAN melangkah lebih jauh dengan menyerang organisasi tanpa menggunakan malware hanya dengan menggunakan alat resmi dan telah lolos uji penetrasi saja.
BACA JUGA :
(brl/red)