4 Alasan kamu harus mencoba menggunakan Microsoft Copilot ketimbang ChatGPT
Techno.id - Sudah bukan rahasia lagi jika ChatGPT mendominasi ruang chatbot Artificial Intelligence (AI). Namun kini Microsoft menawarkan cara baru menggunakan chatbot dengan beragam fitur menarik melalui Copilot.
-
35 Gombalan maut ala TikTok, lucu sekaligus bikin baper Gombalan maut ala TikTok ini mengandung humor yang membuat hubungan semakin seru.
-
60 Teka-teki gombalan bikin baper untuk pacar, buat hubungan nggak boring Apa bedanya kamu sama kipas angin? Kipas bikin adem, kamu bikin deg-degan.
-
100 Gombalan lucu buat PDKT, dijamin ampuh bikin doi makin suka Kamu kayak roket, karena setiap kali ada di dekatku, hatiku langsung mau melayang tinggi.
Tak pelak Microsoft Copilot bakal menjadi pesaing ChatGPT. Berikut beberapa alas an mengapa kamu harus mencoba Copilot daripada ChatGPT.
1. Copilot menawarkan GPT-4 gratis
ChatGPT menawarkan model AI GPT-3.5 yang lebih lama dan kurang mumpuni untuk penggunaan gratis. Sementara jika kamu ingin mengggunakan model GPT-4 yang lebih canggih harus berlangganan ChatGPT Plus seharga USD20 atau sekitar Rp312 ribu per bulan.
Sementara Microsoft Copilot menawarkan GPT-4 secara gratis, di samping fitur lain seperti GPT dan plugin khusus yang terakhir dihentikan di ChatGPT pada April 2024. Jika kamu tidak benar-benar membutuhkan fitur khusus ChatGPT, pilihannya sederhana.
Kamu bisa mendapatkan akses ke salah satu model AI tercanggih secara gratis di Copilot, atau kamu dapat membayar setara berlangganan ChatGPT Plus untuk menggunakan model yang sama di platform ChatGPT.
2. Copilot memiliki akses dan pencarian internet yang lebih baik
Baik Copilot maupun ChatGPT dapat mengakses internet. Namun, kamu hanya dapat melakukannya dengan paket premium ChatGPT. Kamu harus berlangganan untuk mengakses data internet langsung jika kamu menggunakan ChatGPT.
Sementara jika menggunakan Copilot, kamu dapat mengakses internet dengan akun gratis. Bahkan kamu bahkan tidak memerlukan akun untuk mengakses internet di Copilot.
Artinya, pendekatan Copilot dalam mensintesis data internet jauh lebih unggul daripada ChatGPT. Copilot lebih baik dalam memutuskan kapan harus menggunakan data pelatihannya untuk menjawab pertanyaan dan kapan harus mengakses internet untuk mendapatkan jawabannya.
Perlu diingat, Copilot yang awalnya dirilis sebagai Bing AI, dibuat sebagai mesin pencari. Ini berarti secara default, chatbot AI melihat ke internet yang lebih besar untuk mendapatkan informasi. ChatGPT, di sisi lain, sangat bergantung pada data pelatihan. Hasilnya, Copilot adalah pilihan yang lebih baik saat melakukan tugas yang memerlukan informasi terkini atau mengutip sumber.
Copilot vs ChatGPT
3. Copilot menawarkan generator gambar DALL-E secara gratis
Microsoft tampaknya memiliki misi untuk meningkatkan OpenAI di setiap kesempatan. Mereka mengambil fitur premium yang membuat ChatGPT begitu menarik dan mencobanya sendiri, menawarkannya secara gratis melalui layanan Copilot mereka. Akses ke generator gambar DALL-E hanyalah salah satu fitur tersebut.
Dengan ChatGPT, kamu perlu membayar salah satu tingkatan premium untuk mengakses generator gambar DALL-E. Tetapi dengan Copilot, Microsoft membuka gerbang, memungkinkan pengguna membuat gambar AI yang memukau menggunakan model DALL-E yang sama secara gratis.
Ada juga masalah batas penggunaan GPT-4 ChatGPT, yang membatasi berapa kali kamu dapat meminta model untuk pembuatan teks dan gambar. Sementara Copilot lebih liberal dalam hal ini dengan menawarkan pengguna kemampuan untuk menghasilkan lebih banyak gambar secara signifikan dengan DALL-E image generator dibanding ChatGPT.
4. Copilot diintegrasikan ke dalam ekosistem Microsoft
Keuntungan lain dibanding ChatGPT, Copilot dimasukkan ke dalam ekosistem Microsoft yang lebih besar. Artinya opsi ini akan membantu menciptakan pengalaman yang mulus dan kohesif serta memberikan keunggulan kepada pengguna dibanding chatbot AI mandiri seperti ChatGPT.
Bagi pengguna yang sudah terbiasa dengan rangkaian alat dan layanan produktivitas Microsoft, integrasi Copilot berarti menggunakan alat di ekosistem Microsoft akan terasa seperti perpanjangan alami dari alur kerja yang sudah mereka kenal.
Pada akhirnya, pilihan antara Copilot dan ChatGPT bergantung pada kebutuhan dan preferensi spesifik kamu. Jika kamu mencari chatbot AI untuk melakukan tugas berat seperti analisis data, manipulasi gambar, atau penulisan kreatif mendetail dan bersedia membayarnya, ChatGPT mungkin masih menjadi pilihan yang lebih baik.
Namun, jika kamu menikmati beberapa fitur ChatGPT, informasi terkini, dan pengalaman yang terintegrasi erat dalam ekosistem Microsoft, tanpa harus membayarnya, Copilot bisa menjadi pilihan yang tepat.
BACA JUGA :
- Microsoft Copilot sekarang lebih akurat dan bertenaga, berkat peningkatan ke GPT-4 Turbo
- 4 Mesin pencari alternatif selain Google yang bisa kamu coba
- Microsoft mengumumkan subsistem Windows untuk Android bakal dihilangkan, ini alasannya
- Cara mengaktifkan Microsoft Copilot di Windows 11, bisa tanpa akses
- 4 Cara mendapatkan akses gratis Microsoft PowerPoint, jadi gampang bikin presentasi
(brl/red)