5 kebohongan yang sering dilakukan kamera pada Anda
Techno.id - Ketika mengabadikan gambar, terkadang hasil foto yang didapat di kamera terlihat aman dan bagus. Namun jika dilihat dari dekat atau file-nya telah dipindah ke desktop, ternyata hasilnya kurang memuaskan. Ya, meski pengaturan LCD Anda normal, namun karena tingkat kecerahannya berbeda, maka hasilnya pun akan berbeda, apalagi jika foto tersebut dicetak.
-
10 Potret lucu tak sesuai realita ini bikin ngakak sambil tepuk jidat Dengan aplikasi edit foto, penampilan dalam foto bisa diedit sedemikian rupa.
-
15 Potret kemasan produk menipu mata ini desainnya bikin ngelus dada Konsumen bakal beli lagi nggak ya?
-
13 Foto editan ini malah gagal total, kelihatan banget bohongnya Meski saat ini orang sudah mahir mengedit foto sendiri, tapi ada saja hasil editan yang nggak sesuai harapan alias gagal total.
Hal yang sama juga terjadi terkait storage yang tersisa di kamera. Lalu mengapa kamera terkadang memberikan informasi yang keliru pada penggunanya? Kebohongan apa saja yang biasanya dilakukan kamera pada Anda? Daripada penasaran, simak saja foto-foto berikut ini...
Exposure-nya sudah benar
Hal semacam ini sering terjadi. Foto pada layar kamera sudah benar, sedangkan saat dicetak ternyata hasilnya gelap. Well, biasanya hal ini disebabkan oleh kecerahan yang berbeda pada LCD kamera.
Cara untuk mengatasinya adalah sedikit mengurangi kecerahan pada LCD kamera, agar hasil fotonya lebih normal. Hal tersebut adalah bagian dari menyamakan kalibrasi kamera dengan monitor PC atau laptop yang Anda gunakan.
Fokusnya sudah tepat
Meski dalam kondisi cahaya normal atau bisa dikatakan terang, kesalahan fokus memang sering dilakukan oleh kamera. Bidikan titik fokus sudah tepat, lalu Anda pun segera menekan tombol shutter. Namun yang terjadi, kadangkala titik fokus tersebut melenceng.
Sebelum Anda memindahkan semua foto ke desktop, ada baiknya mengecek apakah titik fokus tiap frame yang Anda ambil sudah benar. Ulangi pengambilan gambar jika ternyata fokusnya meleset.
Masih terdapat banyak sisa storage
Saat Anda mengintip sisa storage melalui LCD kecil yang ada di bagian atas atau LCD belakang, ruang kosong yang tersisa untuk melakukan pemotretan berikutnya pun tertera di sana. Anda sudah mengestimasi berapa frame yang dibutuhkan atau belum selesai, namun alangkah terkejutnya ketika ternyata sisa storage tak mencukupi.
Hal tersebut disebabkan oleh setiap foto yang diambil memiliki ukuran file yang berlainan. Dalam satu kesempatan, meski objeknya sama namun komposisi dan pengaturannya berbeda, maka ukuran foto yang dihasilkannya juga berbeda.
Kamera hanya mampu mengestimasi sisa storage dari ukuran rata-rata pengaturan normal saja. Itulah sebabnya angkanya jadi kurang akurat ketika foto yang Anda hasilkan memiliki ukuran file yang ternyata cukup besar.
Anda harus meng-upgrade gear
Ya, kamera yang dijual di pasaran memang tersedia dalam berbagai seri. Meski Anda membaca review sebelum membeli kamera baru, terkadang, untuk beberapa kasus seperti kualitas foto saat melakukan zoom menjadi pertimbangan.
Selain kerapatan pixel, detil gambar juga harus diperhatikan. Hal inilah yang terkadang tak bisa dilakukan oleh kamera yang tidak dibekali dengan image sensor full frame.
Mode auto artinya Anda tak perlu melakukan apapun
Idealnya, pada mode full auto pengguna hanya tinggal membidik lalu menekan tombol shutter saja. Semua pengaturan dilakukan oleh kamera, termasuk ISO, kecepatan buka rana, white balance, hingga aperture.
Jika hasilnya kurang memuaskan, tentu saja Anda harus mengubahnya ke mode manual atau semi auto. Jadi, janganlah terlalu percaya pada mode full auto.
(brl/red)