5 Peristiwa terpopuler di sepanjang 2015 versi Google

Advertisement

Techno.id - Dalam rangka memperingati tutup tahun, Google kembali merilis daftar pencarian terpopuler di sepanjang 2015. Masih ingat bukan dengan gempa bumi berkekuatan 7,8 SR yang mengguncang Nepal hingga tragedi pengeboman di jantung Eropa, Paris?

Berikut lima peristiwa terpopuler di sepanjang tahun 2015 versi Google.

Air di Planet Mars

Bulan Oktober lalu, NASA sempat merilis sebuah temuan menggemparkan. Ya, dalam ekspedisinya di Planet Merah, badan antariksa AS itu menemukan sebuah dataran dengan pola yang mirip seperti bekas air mengalir.

Sontak saja, prediksi Mars yang dapat ditinggali oleh umat manusia kembali ramai diperbincangkan. Menurut Google, angka pencarian terkait topik ini di sepanjang 2015 telah mencapai 10 juta.

Gempa bumi Nepal

Seperti diketahui, gempa bumi berkekuatan 7,8 SR yang mengguncang Nepal bulan April lalu telah menelan korban sekitar 9.000 jiwa. Alhasil, bantuan dari berbagai negara di dunia pun terus datang silih berganti.

Tak hanya atas nama negara, raksasa internet seperti Google, Facebook, dan Microsoft juga turut andil membantu Nepal. Menurut Google, peristiwa ini telah menggugah hati netizen dunia dengan 85 juta hasil pencarian.

Pernikahan sesama jenis

Pernikahan sesama jenis tentu merupakan hal yang tabu bagi banyak orang. Faktanya, Google telah mencatat sebanyak 108 juta pencarian terkait disahkannya Undang-Undang pernikahan LGBT di AS pada bulan April lalu.

Menurut situs mesin pencari terbesar di dunia itu, pada akhirnya, cinta muncul sebagai pemenangnya.

Star Wars

Film legendaris Star Wars ternyata masih sangat populer di berbagai belahan dunia. Faktanya, hasil pencarian terkait seri terbaru Star Wars: The Force Awakens yang baru akan diluncurkan 18 Desember 2015 besok saat ini sudah mencapai angka 115 juta.

Tragedi Paris

Serangan bom di jantung Eropa, Paris yang terjadi di bulan November kemarin menjadi puncak peristiwa di tahun 2015. Menurut Google, pencarian terkait serangan yang menewaskan sekitar 129 orang itu telah mencapai angka 897 juta.

Advertisement


(brl/red)