7 Wanita ini mainkan peran vital di industri teknologi informasi dunia
Techno.id - Pepatah yang mengatakan "di belakang lelaki hebat, pasti ada wanita yang hebat pula" sepertinya masih berlaku hingga saat ini. Namun, butuh sedikit modifikasi agar lebih relevan dengan kondisi sekarang, menjadi "di belakang perusahaan hebat, pasti ada wanita yang hebat pula."
-
Menginspirasi, 9 gadis cantik ini sukses dirikan Startup Kesembilan gadis ini mampu membuktikan bahwa perempuan pun bisa menjadi pendiri startup yang sukses.
-
3 Wanita ini buktikan bisa jadi 'Srikandi' bidang teknologi, keren! Wanita saat ini nggak kalah keren dibandingkan para pria, lho.
-
Mengapa wanita jarang terjun di industri teknologi? Ini 3 alasannya Bias gender dan kuatnya stereotipe menjadi faktor utamanya.
Ya, setidaknya, ada Facebook, Youtube, hingga Alibaba yang bakal mengamini pepatah modern itu. Karena memiliki wanita dengan pengalaman dan pemikiran hebat di tubuh perusahaan mereka, sejumlah perusahaan yang bergerak di industri teknologi informasi berikut pun ketiban untung.
Siapa saja ketujuh wanita itu? Berikut rangkuman yang sudah disiapkan tim Techno.id untuk Anda:
Susan Wojcicki - YouTube
Tahun 1998 silam, dua founder Google, Larry Page dan Sergey Brin, menyewa sebuah garasi milik seorang wanita yang berlokasi di Menlo Park. Susan Wojcicki, pemilik garasi itu, kini adalah CEO YouTube, salah satu produk dari Google.
Bergabung ke Google sejak 1999, kontribusi Susan untuk Google tak usah dipertanyakan lagi. Ia pernah terlibat dalam banyak proyek, misalnya Google Books dan Google doodle. Berkat Susan jugalah Google AdSense menjadi komoditas Google yang sangat menguntungkan.
Sheryl Sandberg - Facebook
Di samping Mark Zuckerberg, Facebook masih memiliki orang-orang hebat lain, misalnya Chief Operating Officer (COO) mereka, Sheryl Kara Sandberg. Sheryl adalah wanita pertama yang menghuni direksi utama Facebook, tepatnya mulai Juni 2012 silam. Wanita lulusan Harvard itu juga tergolong sebagai eksekutif ternama di industri teknologi informasi, karena ia pernah juga menjabat sebagai wakil presiden Google bidang Global Online Sales and Operations.
Lucy Peng - Alibaba
Beralih ke Asia, tepatnya di dataran Tiongkok, ada Lucy Peng. Wanita ini ialah salah satu sebab mengapa Alibaba bisa melesat hingga kini sanggup melayani sekitar 615 juta user. Sejak ikut mendirikan Alibaba Group tahun 1999 silam, wanita yang juga biasa dipanggil Peng Lei ini sudah pernah menduduki posisi penting di Alibaba, sebut saja CEO Alipay (platform penyedia pembayaran online) dan Chief People Officer (CPO) Alibaba selama lebih dari 10 tahun.
Jadi, jangan heran kalau Lucy tercatat di daftar Most Powerful Woman in the World tahun 2014 versi Forbes, tepatnya di nomor 53.
Marissa Mayer - Yahoo!
Sebagai President dan CEO Yahoo! saat ini, Marissa Mayer adalah salah satu wanita terbaik yang saat ini berkecimpung di industri teknologi informasi. Penghuni daftar 40 pemimpin paling berpengaruh versi majalah Fortune tahun 2014 itu dikenal akan kebijakannya yang berani tetapi tetap sanggup menjaga kedigdayaan Yahoo!
Sebelumnya, Marissa pernah mengabdi di Google selama sekitar 12 tahun. Ia bergabung di Google tahun 1999 saat perusahaan itu sedang merintis. Di sana, Marissa memegang peran penting dalam pengembangan sejumlah proyek Google, seperti Google Search, Google Maps, dan Gmail.
Ursula Burns - Xerox
Menjajaki karir di Xerox sebagai pegawai magang tahun 1980 silam, Ursula Burns ternyata malah menjadi wanita paling berpengaruh di perusahaan tersebut. Semenjak ia menjadi CEO Xerox tahun 2009 kemarin, Xerox diantarkannya menjadi perusahaan global dengan cakupan layanan dan klien yang lebih beragam.
Ursula juga adalah CEO wanita Afika-Amerika pertama yang masuk ke jajaran Fortune 500 tahun 2009. Sedangkan tahun 2014, Forbes menilainya sebagai wanita paling berpengaruh di dunia di posisi ke-22.
Angela Ahrendts - Apple
Wanita karir berkebangsaan Amerika ini tercatat sebagai wanita pertama di jajaran direksi Apple era Tim Cook. Ia diterima di Apple pertama kali tahun 2014 dan kini menduduki kursi Senior Vice President, Retail and Online Stores. Tahun lalu, Angela adalah eksekutif wanita dengan bayaran tertinggi di Amerika Serikat, yaitu sebesar Rp1,2 miliar.
Sebelum bergabung ke Apple, Angela adalah CEO Burberry, fashion house mewah sekaligus ternama dari Inggris.
Ruth Porat - Google
Kenyang pengalaman di Wall Street, Ruth Porat bisa jadi adalah orang yang tepat untuk Google. Ia secara resmi baru bekerja untuk Google pada Mei 2015 kemarin. Kini, ia menjabat sebagai Chief Financial Officer (CFO) Google maupun Alphabet, perusahaan induk Google. Tentu saja, karir panjangnya di bidang investasi dan keuangan akan sangat bermanfaat bagi Google ke depannya. Gebrakan Google yang diusulkan oleh Ruth pun menjadi layak untuk dinantikan sekaligus diperhitungkan.
Itu dia ketujuh wanita paling berpengaruh yang ada di industri teknologi dan informasi saat ini. Mungkin daftar ini kurang lengkap, akan tetapi setidaknya ketujuh wanita hebat di atas bisa memberikan inspirasi bahwasannya wanita bisa menjalankan peran penting di industri yang terlalu identik dengan laki-laki ini.
(brl/red)