8 Platform dan proyek Google yang akhirnya disuntik mati, mulai dari podcast hingga cardboard

Advertisement

8 Platform Google yang disuntik mati

5. iGoogle

foto: lifewire

Antarmuka Google berubah sepanjang tahun dengan tema yang berbeda, tetapi seberapa kerennya menyesuaikan beranda kamu  sepenuhnya? Nah, itulah yang ingin dipecahkan oleh iGoogle.

Diluncurkan pada tahun 2005, iGoogle memungkinkan pengguna  memilih tema sendiri dan menambahkan semua jenis widget. Mereka dapat melihat cuaca, kalender, dan banyak lagi di beranda. Google akhirnya menghentikan iGoogle pada tahun 2013.

6. Google Reader

foto: google

Mengikuti perkembangan informasi selalu menjadi tantangan di internet, bahkan di masa-masa awalnya. Google Reader berupaya memberi pengguna cara mudah untuk mengikuti cerita dan konten terpenting berdasarkan minat mereka. Setelah dirilis pada Oktober 2005, Google Reader bertahan hampir delapan tahun sebelum ditutup pada Juli 2013.

Padahal, Google Reader sangat membantu di era internet modern di mana jumlah informasi yang tersedia tidak terbatas. Platform ini adalah alat yang berguna untuk menggabungkan semua yang pengguna nikmati tanpa perlu mencari situs web tersebut secara manual.

7. Picasa

foto: google

Picasa adalah salah satu opsi sebelumnya untuk mengatur foto online pengguna, yang diluncurkan pada 2002. Tapi platform tersebut lebih dari sekadar tempat untuk memasukkan semuanya ke dalam file dan folder. Pengguna juga bisa mengedit foto. Dengan Picasa, pengguna dapat menyesuaikan pencahayaan gambar, menghilangkan mata merah, dan melakukan koreksi otomatis terhadap kontras dan warna plus banyak lagi.

Google memilih menutup Picasa pada 2016 dan mengintegrasikan organisasi dan alat pengeditannya ke dalam Google Foto. Jadi, jika pengguna ingin mengaksesnya saat ini, mereka harus membuka Google Foto.

8. Google Cardboard

foto: google

Kamu tidak perlu melangkah terlalu jauh akhir-akhir ini untuk menemukan percakapan tentang realitas virtual (VR). Tahukah kamu bahwa Google menjalankan proyek VR-nya sendiri selama hampir tujuh tahun.  

Google Cardboard memungkinkan pengguna meletakkan ponsel cerdas di penampil cardboard dan melihat konten VR tanpa membayar mahal untuk headset. Faktanya, orang-orang di festival Coachella 2016 menerima versi mereka sendiri saat hadir. Google mengirimkan puluhan juta headset, termasuk ke berbagai institusi pendidikan. Namun, proyek tersebut berakhir pada Maret 2021.

Advertisement


(brl/red)