Akibat skandal keuangan, Toshiba akan pecat 7000 karyawan
Techno.id - Toshiba Corp, dilaporkan akan memecat sekitar 7.000 karyawannya. Kabarnya, langkah ini diambil untuk menyelamatkan bisnis Toshiba yang memburuk belakang ini karena skandal keuangan yang melibatkan CEO-nya.
-
Toshiba berencana jual bisnis sensor gambarnya ke Sony Bisnis sensor gambar Toshiba rencananya bakal dijual ke Sony dengan nilai transaksi hingga triliunan rupiah.
-
Panasonic dan Toshiba tutup pabriknya di Indonesia? Kemenperin berkilah, "Pertumbuhan industri elektronika Indonesia masih positif."
-
Resmi, Sony akuisisi perusahaan sensor gambar Toshiba Dengan akuisisi ini, Sony siap bersaing dengan Apple, Samsung, LG, serta Xiaomi.
Seperti diketahui, beberapa waktu lalu CEO Toshiba, Hisao Tanaka terjerat kasus korupsi. Karena ulahnya ini, Toshiba dilaporkan menderita kerugian hingga Rp17,9 triliun.
Selain akan memecat 7.000 karyawannya untuk menutupi kerugian yang diderita pasca skandal ini, Toshiba juga dilaporkan telah menjual pabrik televisi dan mesin cucinya yang terletak di Indonesia. Sebagaimana dikutip Techno.id dari postingan di situs resmi Toshiba, kemarin (21/12/15) Toshiba telah resmi menjual pabrik televisi yang ada di Indonesia kepada perusahaan asal Tiongkok, Skyworth. Sementara itu, pabrik mesin cuci yang masih dalam lokasi yang sama kabarnya akan dijual kepada pihak lain yang mungkin tertarik.
Melalui pembelian ini, Skyworth kabarnya akan mendapat lisensi resmi dari Toshiba untuk menggunakan nama produknya di pasar Asia, termasuk Tiongkok. Tentunya, setelah Skyworth menyelesaikan proses pembayaran yang dalam nota perjanjian akan diselesaikan selambat-lambatnya hingga bulan Maret 2016.
Perlu Anda ketahui, setelah proses pemecatan 7.000 karyawan dan penjualan pabrik televisi di Indonesia, Toshiba dilaporkan hanya akan fokus menggarap bisnis chip dan nuklirnya saja. Hal ini dilakukan, supaya perusahaan asal Jepang itu kembali mendapat kepercayaan pasar dan pemegang saham.
"Dengan menerapkan rencana ini, kami ingin mendapatkan kembali kepercayaan dari semua pihak termasuk pemegang saham dan mengubah diri menjadi bisnis yang kuat," ungkap salah satu juru bicara Toshiba Corp.
BACA JUGA :
(brl/red)