Alat kontrasepsi pria sudah di depan mata, siapa mau coba?
Techno.id - Pengaturan kelahiran saat ini terlalu condong pada peran perempuan. Jadi, jangan heran apabila sebagian besar dari metode pencegah kehamilan, mulai dari konsumsi pil hingga implan, diperuntukkan untuk si calon ibu saja. Namun dalam beberapa waktu mendatang, paradigma tersebut bisa berubah. Peran pria dalam mengatur kelahiran bisa jadi akan sama vitalnya atau bahkan lebih dominan daripada wanita, berkat kontrasepsi untuk kaum Adam yang kini sedang dikembangkan.
-
Memahami 6 macam hormon penyusun alat reproduksi pada pria Hormon-hormon penting dalam sistem reproduksi pria dan fungsinya
-
Mengenal 4 macam alat kontrasepsi mekanis dan penjelasannya Alat kontrasepsi merupakan salah satu cara yang efektif untuk mencegah kehamilan yang tidak diinginkan.
-
10 Alat kontrasepsi paling aneh dalam sejarah, dari sihir sampai candu Zaman kuno sudah punya cara kreatif menciptakan alat kontrasepsi meski bagi kita kelihatan aneh.
Ya, setidaknya, sudah ada dua pengontrol kesuburan yang digadang-gadang akan menjadi jawaban dari problema tersebut. Pertama, ada H2-gamendazole, yang dikembangkan oleh ilmuwan dari University of Kansas Medical Center. Senyawa ini akan bekerja dengan cara memutus jenjang perkembangan sel sperma. Fragmen spermatozoid yang tidak sampai memiliki ekor dan kepala tersebut kemudian diserap kembali ke testis, sehingga tidak sampai keluar bersama air mani. Sejauh ini, penelitian tentang kontrasepsi ini masih sampai di tahap percobaan pada hewan.
Di samping itu, ada juga JQ1. Pil yang ditemukan secara tidak sengaja ini berfungsi untuk membuat tubuh pria lupa bagaimana cara memroduksi sel sperma. Awalnya, pil ini dibuat oleh Dana-Farber Cancer Institute untuk membuat sel kanker "lupa diri", sehingga penyakit kanker tidak punya hasrat untuk tumbuh. Setelah diteliti lebih lanjut, JQ1 ternyata turut membuat struktur protein tertentu di testis pria lalai untuk memroduksi sel sperma. Penelitian tentang pil ini masih sampai pada tahap optimasi senyawa kimianya.
Kedua alat kontrasepsi untuk pria di atas, menurut Wired (13/2/15), memang belum bisa digunakan secara bebas. Pasalnya, keduanya masih dalam proses pengembangan lebih lanjut dan belum siap untuk diterapkan pada manusia dalam waktu dekat. Semoga saja pil tersebut bisa menjadi solusi atas keabstainan kontrasepsi pria di dunia sejauh ini.
BACA JUGA :
(brl/red)