Apa manfaat perusahaan membiarkan karyawannya bekerja di luar kantor?
Techno.id - Dewasa ini, pola kerja pegawai kantoran sudah mulai berubah. Berdasarkan studi Microsoft yang melibatkan karyawan se-Asia-Pasifik termasuk Indonesia, didapat kesimpulan bahwa 74 persen karyawan di Asia-Pasifik dan 92 persen pekerja di Tanah Air telah memposisikan dirinya sebagai mobile workers. Mereka inilah yang menjadi pengguna setia layanan digital seperti email, file sharing tool, dan kawan-kawannya.
-
Orang Indonesia paling hobi kerja di cafe Kebiasaan kerja di luar kantor itu diklaim Lucky sangat cocok dengan kemampuan yang disediakan Microsoft Office 2016.
-
3 Manfaat perkembangan teknologi digital, banyak muncul pekerjaan baru Sangat penting beradaptasi dengan perubahan, jika tidak bakal digerus zaman
-
Arti WFH adalah bekerja dari rumah, ini kelebihan dan tips menjalankan Adanya WFH dapat membuat karyawan lebih fleksibel dan dapat mengatur jam kerja sesuai dengan yang diinginkan.
Sayangnya, belum banyak perusahaan yang beradaptasi dengan periode New World Work ini. Sebab, hanya 29 persen karyawan di Indonesia dari survei itu yang mengaku sudah terfasilitasi oleh tempat kerjanya dalam menyongsong tantangan dalam era gaya kerja baru.
Memangnya, adakah sisi menguntungkan bagi perusahaan untuk mengizinkan karyawannya bekerja secara mobile?
CEO Bhinneka.com, Hendrik Tio, memaparkan bahwa pihaknya adalah satu dari beberapa perusahaan TI di Indonesia yang telah menerapkan sistem bekerja secara mobile bagi karyawannya. Kebijakan yang sudah ada sejak 5 tahun lalu ini ia akui membawa sejumlah manfaat untuk sekitar 700 karyawannya.
"Yang paling penting adalah karyawan menjadi lebih fun dan tidak harus bekerja pada office hours," paparnya.
"Dampaknya adalah produktivitas yang lebih baik dan lahirnya ide-ide kreatif dari karyawan. Efisiensi juga kami rasakan dari segi waktu, karena tidak perlu mengalami kemacetan di Jakarta, serta dari segi tempat di mana kami tidak perlu menyediakan kubikel untuk masing-masing karyawan," imbuh Hendrik seperti dikutip dari rilis pers yang diterbitkan Microsoft (07/03/16).
Studi tentang Gaya Kerja Baru (New World of Work) ini melibatkan 5.000 responden berstatus karyawan di perusahaan kecil dan menengah hingga perusahaan besar dari 13 negara, mulai dari Australia, Tiongkok, Singapura sampai Indonesia. Di Tanah Air sendiri ada 200 responden yang berpartisipasi. Tiga pondasi New World Work sendiri ialah karyawan yang mampu bekerja fleksibel dan produktif di era berbasis digital, tempat kerja yang mendukung gaya kerja fleksibel, serta teknologi pendukung.
BACA JUGA :
(brl/red)