Atasi kecanduan gadget pada anak, Algorithmics kenalkan pembelajaran pemrograman
Techno.id - Kecanduan gadget di kalangan anak-anak menjadi perhatian serius di Indonesia. Menurut laporan Badan Pusat Statistik (BPS), 33,44% anak usia dini (0-6 tahun) di Indonesia sudah dapat menggunakan ponsel pada tahun 2022. Selain itu, 24,96% anak-anak di kelompok usia yang sama telah mampu mengakses internet.
-
Bukan dicoret wajahnya, ini cara agar anak tak kecanduan gadget Penggunaan gadget pada anak yang berlebih dapat menyebabkan banyak risiko.
-
Tingkat numerasi anak Indonesia capai 67 persen, 7 upaya tingkatkan kemampuan numerasi anak sejak dini Kemampuan ini menjadi dasar yang harus diupayakan dalam meningkatkan mutu pendidikan serta kecerdasan anak.
-
Bikin mudah tantrum dan depresi, ini 9 ciri-ciri dan cara mengatasi anak kecanduan gadget Anak-anak yang kecanduan gadget rentan mengalami tantrum dan depresi karena ketidakmampuan mereka mengatasi emosi negatif.
Data tersebut menunjukkan bahwa paparan terhadap perangkat digital dan teknologi semakin meluas, bahkan di usia yang sangat muda. Hal ini diperkuat laporan Komisi Perlindungan Anak Indonesia (KPAI) yang mengungkapkan peningkatan kasus kecanduan gadget di kalangan anak-anak dan berujung pada masalah kesehatan mental, gangguan perilaku, serta berkurangnya kemampuan sosial.
Kondisi ini mengharuskan orang tua lebih peduli terhadap dampak negatif yang mungkin timbul. Orang tua perlu peka terhadap kemampuan anak-anak di era modern ini. Oleh karena itu, pengawasan yang aktif sangat penting untuk mengoptimalkan potensi mereka sekaligus mencegah risiko negatif yang tidak diinginkan.
Salah satu langkah yang dapat diambil adalah mencari sekolah yang tepat, seperti Algorithmics, yang fokus pada pengembangan keterampilan digital dan pemrograman. Sekolah seperti ini dapat membantu anak-anak mengasah kemampuan mereka dalam lingkungan yang positif dan mendukung.
Algorithmics merupakan sekolah pemrograman internasional, hadir menawarkan solusi untuk mengatasi tantangan tersebut. Melalui program pendidikan pemrograman yang inovatif, Algorithmics membantu anak-anak mengubah ketergantungan mereka pada gadget menjadi aktivitas yang lebih produktif yang membangun keterampilan penting.
Melalui pembelajaran coding, siswa diajak untuk berpikir secara logis, memecahkan masalah, dan menjadi lebih kreatif—semua elemen kunci untuk menghadapi tantangan dunia digital masa depan.
COO Algorithmics Indonesia, Taufiq Wisnu dalam keterangan resminya menjelaskan, program di Algorithmics dirancang untuk memberikan kesempatan kepada anak-anak melihat teknologi tidak hanya sebagai alat hiburan, tetapi juga sebagai sarana belajar dan menciptakan sesuatu yang bermanfaat. Menurutnya, dengan keterampilan yang tepat, anak-anak akan lebih percaya diri menatap masa depan mereka dan bahkan bisa membawa perubahan positif melalui teknologi.
3 Manfaat pendidikan pemrograman bagi anak-anak
Program pembelajaran di Algorithmics memberikan banyak manfaat bagi perkembangan anak-anak.
1. Meningkatkan kemampuan berpikir logis dan analitis
Pemrograman mengajarkan anak-anak untuk berpikir secara sistematis dan menemukan solusi untuk masalah yang kompleks.
2. Mengasah kreativitas
Siswa didorong untuk menciptakan proyek-proyek coding yang inovatif, yang tidak hanya mengasah kreativitas mereka tetapi juga memperkuat rasa percaya diri.
3. Mengurangi kecanduan gadget yang tidak produktif
Dengan menggantikan aktivitas pasif menjadi pembelajaran yang produktif, siswa dapat menggunakan teknologi dengan lebih sehat dan seimbang.
BACA JUGA :
- Perkenalkan teknologi terkini kepada mahasiswa, Zyrex gelar Campus Tour di sejumlah kota di Indonesia
- Internet BAIK Series 8 Telkomsel memasuki babak akhir, lahirkan 133 purwarupa aplikasi mobile dan web
- 5 Alat AI untuk pelajar dan mahasiswa, bisa membantu belajar, meringkas konten, dan mengedit makalah
- Samsung Solve for Tomorrow kembali digelar, ajang peningkatan literasi digital dan mencetak talenta AI
- Huawei luncurkan MatePad SE 11 Kids Edition, tablet aman dan edukatif buat anak
(brl/red)