Benarkah penerapan AI akan mengancam pekerja wanita? Begini penjelasan peneliti
Techno.id - Sebuah penelitian terbaru menunjukkan, kemajuan dalam bidang kecerdasan buatan (AI) dapat menjadi ancaman serius bagi pekerjaan wanita. Beberapa peneliti di Revelio Lab menemukan ancaman dari teknologi AI yang terus berkembang terhadap pekerjaan tradisional yang banyak dipegang wanita seperti sekretaris dan asisten administratif.
-
Membongkar mitos AI, fakta dan realitas kecerdasan buatan Artificial intelligence hanyalah alat yang dikembangkan manusia
-
Alasan kamu perlu ningkatin keahlian untuk imbangi kecerdasan mesin Jangan tergeser sepenuhnya sama mesin atau robot, guys.
-
6 Profesi manusia yang tergantikan oleh robot Diciptakan oleh manusia, robot justru membuat manusia kehilangan lima profesi ini
Studi yang dipublikasikan dalam jurnal ilmiah ini mengungkapkan bahwa AI telah mampu mengotomatiskan tugas-tugas administratif yang biasanya dilakukan sekretaris, seperti mengatur janji temu, menyusun jadwal, dan mengelola dokumen. Dengan kemampuan AI yang semakin canggih, ada kekhawatiran bahwa pekerjaan sekretaris akan semakin tergantikan oleh teknologi.
Peneliti berpendapat bahwa sekretaris wanita berisiko lebih tinggi dalam menghadapi dampak negatif AI. Hal ini disebabkan dua faktor utama. Pertama, pekerjaan sekretaris biasanya melibatkan tugas-tugas administratif yang sudah dapat diotomatiskan AI. Selain itu, AI berpotensi melakukan tugas-tugas tersebut dengan lebih efisien dan akurat, mengurangi kebutuhan akan pekerja manusia.
Kedua, terdapat persepsi stereotip bahwa pekerjaan administratif dan sekretaris adalah pekerjaan yang sesuai dengan peran tradisional wanita. Dalam lingkungan kerja yang masih terpengaruh stereotip gender, ada kemungkinan penggunaan AI dalam pekerjaan sekretaris akan semakin meningkatkan kesenjangan gender dan menyebabkan ketimpangan kesempatan kerja.
Para peneliti menggarisbawahi pentingnya mempertimbangkan dampak sosial dan ekonomi yang mungkin terjadi akibat kemajuan teknologi AI. Mereka mendorong perusahaan dan pemerintah untuk mengambil langkah-langkah proaktif dalam melindungi pekerja yang terancam otomatisasi.
Beberapa solusi yang diajukan adalah mengubah peran sekretaris menjadi pekerjaan yang lebih berfokus pada interaksi manusia, keahlian komunikasi, dan pemecahan masalah yang kompleks. Dengan menggabungkan kemampuan teknologi AI dengan keterampilan manusia ini, pekerja sekretaris dapat terus memberikan nilai tambah yang sulit untuk ditiru oleh mesin.
Selain itu, penting bagi organisasi dan institusi pendidikan untuk mempersiapkan tenaga kerja masa depan dengan keterampilan yang relevan dengan perkembangan teknologi AI. Ini dapat mencakup pelatihan dalam manajemen AI, analisis data, dan kemampuan adaptasi terhadap perubahan teknologi.
Magang: Millenia Ramadita
BACA JUGA :
- AI dapat digunakan untuk memprediksi penyakit genetik manusia dengan menganalisis DNA kera
- Menanti gebrakan Apple di ajang WWDC 2023, inovasi apa yang bakal muncul?
- Mengenal Paragraphica, kamera berbasis AI tanpa lensa pertama di dunia
- 7 Aplikasi AI Art Generator bisa membuat gambar hanya dengan teks, hasilnya memukau
- Jejak karbon pada AI jadi ancaman baru untuk lingkungan
(brl/red)