Berkah akhir tahun, Alibaba tak lagi di blacklist badan dagang Amerika
Techno.id - Terbayar sudah perjuangan Alibaba dalam mendapat kepercayaan pasar e-commerce Amerika sejak 2011 lalu. Menjelang tutup tahun 2015 ini, badan dagang Amerika (USTR) akhirnya menghapus Alibaba dari daftar hitam alias blacklist platform e-commerce yang sering tersandung masalah penjualan barang palsu.
-
Miris, Alibaba catat pendapatan kuartal terendah sepanjang sejarah Apa penyebabnya?
-
Gandeng Alibaba, PT Anabatic Technologies resmi luncurkan Emporia "Melalui kolaborasi ini, Emporia menargetkan pasar SME maupun startup yang belum atau baru akan masuk ke dalam ranah e-commerce."
-
Lazada diakuisisi Alibaba, OLX ucapkan selamat Aksi korporasi Alibaba untuk Lazada patut dijadikan inspirasi untuk para pelaku e-commerce lain di Indonesia
Seperti dilansir oleh VentureBeat (19/12/15), USTR menganggap bahwa platform e-commerce asal Tiongkok itu mempunyai usaha yang baik dalam memperbaiki layanan. Terbukti dari upaya Alibaba selama setahun ini dalam menghadirkan produk-produk ternama dan bersertifikat dari produsen Tiongkok atau produsen negara lainnya, menghadirkan layanan pelaporan penjualan barang palsu dalam versi bahasa Inggris, serta menghadirkan teknologi anti pemalsuan dari perusahaan pembuat teknologi QR asal Israel, Visualead.
Kendati demikian, USTR memperingatkan kepada Alibaba supaya lebih tegas lagi dalam upaya penegakan masalah peredaran barang palsu di platform-nya. Menurut USTR, selama ini Alibaba dinilai terlalu lembek dalam menangani masalah penjualan barang palsu di platform-nya. Hal inilah yang diakui USTR membuat pihaknya memutuskan di tahun 2011 lalu mem-blacklist Alibaba dari pasar e-commerce Amerika.
Sekadar informasi, masalah penjualan barang palsu selama ini menjadi musuh bebuyutan para pelaku e-commerce di Negeri Tirai Bambu. Bahkan pemerintahan Tiongkok melalui badan industri dan dagangnya, SAIC pun berupaya membuat peraturan baru untuk menekan jumlah peredara barang palsu di platform e-commerce ternama seperti Taobao, Tmall, dan juga Alibaba.com
BACA JUGA :
- Jelang tutup tahun, Alibaba beli surat kabar South China Morning Post
- Kalau mau sukses dagang online, jual produk ini saja!
- Lazada raih orderan hingga 300 persen di Harbolnas
- Dinilai menggiurkan, e-commerce sumbang kontribusi iklan televisi
- Mau berburu barang preloved secara online? Simak tips berikut ini
(brl/red)