Bisnis media online ternyata lebih menguntungkan ketimbang surat kabar
Techno.id - Datangnya peradaban digital ternyata membawa keuntungan tersendiri bagi pelaku bisnis media online. Pasalnya, sektor ini kian hari terbukti makin subur.
-
Bentuk aliansi baru, 3 publisher Indonesia incar US$ 180 juta Bentuk aliansi baru bernama PIP, KapanLagi Network, KMK Online dan Kompas.com ingin tumbuhkan pasar digital advertising yang sehat
-
Di era online ini, TV masih menjadi sumber berita utama masyarakat Selain TV, barulah situs pencarian dan media sosial dijadikan 'alat' selanjutnya.
-
Dukung Uji Kompetensi Wartawan bukti BUMN peduli jurnalisme berkualitas Kompetensi profesional seorang wartawan dipandang sebagai faktor penting yang memungkinkan tercapainya mutu dalam hasil kerja jurnalisme.
Primus Dorimulu, Direktur Star Pacific, mengamini hal itu. Berdasarkan pengakuannya pada Antara (29/05/15), laba perusahaan yang bergerak di bidang media itu terus meninggi. Di tahun 2014, misalnya, Star Pacific mampu meraup Rp527,3 miliar, dengan nominal pendapatan usaha sekitar Rp93,6 miliar. Perolehan itu bahkan lebih tinggi 88,6 persen dibandingkan pendapatan Star Pacific setahun sebelumnya, yaitu Rp279,5 miliar.
Lebih lanjut, Primus tak memungkiri kalau media online memang belum merajai bisnis media yang ada saat ini. Ia pun menyatakan, "Pendapatan terbesar media masih dikuasai surat kabar, televisi, radio dan media online."
Akan tetapi, lanjutnya, media online berpeluang besar untuk menduduki posisi pertama. Sebab, pertumbuhan media online sekarang sangat pesat, sedangkan surat kabar trennya terus menurun. Dengan fakta ini, Primus menilai media online tergolong sebagai peluang bisnis yang potensial untuk terus dikembangkan.
Saat ini, konsep bisnis online sendiri sudah mulai beragam dan terus berkembang. Contohnya ialah memajang iklan berupa gambar atau membuat konten tulisan khusus. Namun, semua model itu tetap berorientasi pada sumber pendapatan utama yang sama, yaitu pengiklan serta pembaca.
BACA JUGA :
(brl/red)