Buat baterai ponsel bertahan 4 kali lebih lama dengan teknologi ini
Techno.id - Ingin daya baterai bertahan empat kali lebih lama dari kapasitas aslinya? Menggunakan teknologi temuan dari ilmuwan Tiongkok berikut ini mungkin salah satu jawabannya.
-
Cara ilmuwan lindungi baterai lithium agar tak mudah panas Para ilmuwan menggunakan dua bahan kimia untuk menjaga baterai lithium agar tidak mudah panas.
-
Baterai natrium-ion digadang-gadang bakal menggantikan baterai lithium-ion Terobosan teknologi baterai ini membawa kinerja yang belum pernah ada sebelumnya ke sel baterai generasi berikutnya
-
Istimewa, baterai ini bisa mati sendiri saat alami 'overheating' Peneliti mengungkap baterai ini mampu mati sendiri ketika overheating karena lapisan khusus yang diusungnya.
Ya, dua orang peneliti asal Tiongkok mengklaim bahwa mereka telah menemukan teknologi yang bisa membuat daya tahan baterai bertahan lebih lama dari kapasitas aslinya. Teknologi yang ditemukan secara tidak sengaja oleh Wang Changan dari University Tsinghua, Beijing dan Li Ju dari Massachusetts Institute of Technology ini disebutkan mampu 'menyulap' reaksi kimia yang terjadi pada baterai lithium ion sehingga baterai bisa memiliki daya baterai lebih lama dari biasanya.
Dikutip dari BGR (17/8/15), kedua peneliti tersebut menggunakan senyawa titanium oksida yang ditemukan secara tidak sengaja saat mereka meneliti tentang nanopartikel untuk memodifikasi reaksi kimia pada baterai lithium ion. Percampuran yang dilakukan antara titanium oksida dan senyawa asam yang terdapat pada baterai disebutkan menghasilkan nanopartikel aluminium yang dapat menggantikan peran anoda grafit.
Anoda grafit sendiri merupakan senyawa kimia yang berfungsi memperluas dan mengakomodasi proses kimiawi yang terdapat di baterai lithium ion. Pada umumnya reaksi kimiawi baterai yang hanya melibatkan anoda grafit bakal membuat baterai lithium ion kapasitasnya terkikis sedikit demi sedikit (proses alami). Namun, ketika dicoba dengan menambahkan nanopartikel aluminium, daya tahan baterai tercatat lebih lama ketimbang daya tahan baterai yang tidak diberikan nanopartikel aluminium.
Menurut peneliti, pemberian nanopartikel aluminium pada baterai menyebabkan lapisan lithium lebih keras. Lapisan yang keras tadi bakal membuat lapisan lithium menjadi terlindungi dan tidak mudah terkikis sehingga daya tahan baterai bisa bertahan lebih lama.
Sayangnya, kedua peneliti masih belum berniat merilis hasil penelitiannya ini untuk digunakan pada industri elektronik komersial. Menurut mereka, perlu penelitian lebih lanjut untuk membuktikan apakah reaksi kimiawi ini nantinya benar-benar bisa membuat daya tahan baterai bertahan empat kali atau lebih lama.
BACA JUGA :
(brl/red)